Kamis 19 Jan 2023 23:16 WIB

Polisi Cek Jajanan Makanan Sekolah di Tasikmalaya

Polisi dan guru meminta pedagang menyajikan makanan dan minuman yang aman bagi anak.

Jajanan sekolah di Tasikmalaya dicek oleh kepolisian dan guru setempat. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Jajanan sekolah di Tasikmalaya dicek oleh kepolisian dan guru setempat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat kepolisian bersama guru mengecek kondisi jajanan makanan yang dijual di lingkungan sekolah. Mereka juga mengingatkan pedagang untuk selalu menyajikan hidangan makanan maupun minuman yang aman dikonsumsi oleh anak-anak di kawasan Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023).

Kepala Polsek Gunung Tanjung Iptu Iqsan mengatakan, jajarannya bersinergi dengan pihak sekolah menindaklanjuti instruksi pimpinan dan imbauan pemerintah daerah untuk mengecek, dan memastikan dagangan makanan maupun minuman yang dijual kepada anak-anak dinilai aman untuk dikonsumsi. "Kami melakukan patroli ke sekolah-sekolah, kerja sama dengan para guru untuk bersama-sama mengawasi keamanan dan kesehatan makanan yang biasa dikonsumsi para siswa," kata Iqsan.

Baca Juga

Ia menuturkan, pemeriksaan makanan itu merupakan tindak lanjut dari adanya kasus keracunan makanan jajanan mengandung nitrogen berupa chiki ngebul yang dijual di sekolahan. Jajarannya, kata dia, tidak menemukan adanya pedagang yang menjual chiki ngebul, meski begitu pihaknya mengingatkan kepada pedagang agar tidak menjual makanan maupun minuman yang mengandung zat berbahaya.

Ia menyampaikan pengawasan jajanan di sekolah itu akan terus berlanjut secara berkala untuk memastikan jajanan yang dijual kepada anak-anak di sekolahan aman dan sehat. "Dengan adanya surat edaran larangan penjualan makanan anak jenis Chikbul (Cihiki Ngebul) kami akan terus memantau ke seluruh sekolah dan pedagang yang biasa mangkal," katanya.

Kepala Bidang Pengawasan Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Reti Zia Dewi Kurnia mengatakan, jajarannya bersama dengan puskesmas terus mengedukasi masyarakat maupun pedagang agar menyajikan dagangan yang sehat dan aman dikonsumsi masyarakat, terutama anak-anak.

Selain melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pangan yang aman, kata dia, jajarannya juga melakukan pengecekan jenis makanan yang beredar di masyarakat kemudian diperiksa langsung ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), meskipun kondisi peralatannya masih terbatas. Dia mengatakan, saat ini sedang mengajukan peralatan lengkap untuk di Labkesda Tasikmalaya, sehingga nanti bisa lebih cepat untuk mengetahui jenis makanan yang menyebabkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat.

"Nanti bisa lebih cepat mengetahuinya, termasuk bisa melakukan uji 'sampling' dalam mengecek makanan dan jajanan yang dianggap berbahaya," kata Reti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement