REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) melalui Dinas Pariwisata mencatat telah kehilangan potensi kedatangan 3,5 juta wisatawan pascapandemi Covid-19. Hal ini membuat jumlah kunjungan ke daerah itu semakin berkurang.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan pada 2019 sebelum pandemi jumlah kunjungan ke provinsi itu sekitar 8,2 juta jiwa baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Setelah itu, saat COVID-19 berjalan selama tiga tahun jumlah kunjungan terus menurun drastis dan tercatat pada 2021 berkurang menjadi 4,7 juta jiwa.
"Artinya kita kehilangan 3,5 juta wisatawan dan ini tentu membuat kita miris serta berupaya agar wisatawan tertarik kembali datang ke Sumatra Barat," kata dia.
Ia mengatakan dalam sekali kunjungan tersebut wisatawan rata-rata menghabiskan uang sekitar Rp 1.312.000 dalam sekali kunjungan, sehingga Sumbar kehilangan potensi uang beredar sekitar Rp 4 triliun lebih dari wisatawan.
"Ini tentu jumlah yang besar dan harus kita raih kembali dan salah satunya dengan langkah gubernur dan wakil gubernur yang menjadikan tahun 2023 menjadi tahun kunjungan wisata dengan tagline Visit Beautiful West Sumatra 2023," kata dia.
Dinas Pariwisata Sumbar juga telah membuat kalender kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2023 dengan 77 kegiatan wisatadan kemungkinan akan bertambah. "Di awal tahun ini ada Festival Cap Go Meh di Kota Padang yang merupakan puncak perayaan Imlek yang dirayakan oleh etnis Tionghoa di Kota Padang pada 5 Februari 2023," kata dia.
Ia berharap kegiatan ini dapat merangsang dan membuka kunjungan wisata agar datang ke Sumbar untuk mengikuti sejumlah kegiatan pariwisata. Menurutnya, orang datang ke provinsi itu hanya bukan karena alamnya yang indah, mengingat seluruh alam Indonesia itu indah diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Orang datang ke Sumatra Barat itu karena budaya dan ini yang coba kita kembangkan bersama agar kegiatan budaya yang ada dikemas sedemikian rupa menjadi agenda wisata," kata dia.
Ia mengatakan gubernur berpesan agar pihaknya jangan membuat agenda wisata yang kaleng-kaleng namun membuat kegiatan yang mampu menarik wisatawan datang berkunjung ke Sumbar. "Ini yang menjadi tugas bersama untuk melakukan promosi dan mengenalkan kebudayaan Sumbar ke wisatawan agar datang berkunjung," kata dia.