Selasa 17 Jan 2023 04:01 WIB

Beriringan dengan Ganjar, Erick Thohir: Tapi Ojo Kesusu

Erick Thohir sebut selalu seiring sejalan dengan Ganjar Pranowo

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Erick Thohir sebut Porseni jembatan NU untuk berbicara di Level Global. (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Erick Thohir sebut Porseni jembatan NU untuk berbicara di Level Global. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) di Gor Sritex Arena, Senin (16/1/2023). Dalam kesempatan itu, hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rais 'Aam Miftachul Akhyar, dan Yenny Wahid.

Erick Thohir sempat menyapa Ganjar Pranowo yang juga hadir di pembukaan Porseni NU. Erick menyebut, dirinya bersama Ganjar selalu beriringan.

"Pak Ganjar Pranowo tepuk tangan buat beliau, Pak Ganjar ini sama saya insyaallah selalu seiring," kata Erick dalam sambutannya, Senin (16/1/2023).

Namun, Erick enggan tergesa-gesa terhadap pernyataannya itu. Menurut dia, seiring belum tentu sama. Dirinya memberikan contoh seperti halnya berbeda klub kesayangan dalam liga Inggris.

Baca juga : Jaksa Ungkap Ada Perselingkuhan antara Brigadir J dengan Putri Candrawathi

"Tetapi tunggu dulu, ojo kesusu katanya. Seiring bukan berarti sama, Pak Ganjar ini pendukung MU kalau saya Arsenal gitu. Lumayanlah Arsenal tahun ini urutan satu. Kalau Nusron Wahid, Man city, lain lagi," katanya menjelaskan.

Meski ada perbedaan-perbedaan dalam klub sepak bola kebanggaan, Erick menyebut hari mereka semua sama, yakni untuk NU. "Tapi alhamdulillah walaupun kita berbeda, tapi hatinya sama buat NU semua. Tentu kita sudah menyaksikan bagaimana Indonesia bisa mengadakan G-20, kita menyetarakan diri kita dengan bangsa-bangsa besar di dunia," ujarnya.

Erick menegaskan bahwa poinnya ada bukan hanya ada pada menyetarakan, melainkan juga harus menjadi masyarakat yang berani untuk berkompetisi. Mengingat NU adalah salah satu fondasi bangsa.

"Tetapi, isunya bukan di situ, kalau sekadar menyetarakan hanya kebahagian yang sesaat. Kita justru mulai harus menantang diri kita menjadi bangsa yang berani berkompetisi, bahkan menang, tetapi tentu dengan cara-cara yang terhormat. Karena itu, kalau kita lihat perjalanan bangsa kita dengan NU tentunya ini adalah dua fondasi yang tak tergoyahkan," katanya.

Baca juga : WhatsApp Uji Dua Fitur Baru, Apa Saja?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement