Senin 16 Jan 2023 08:14 WIB

Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Polisi Kerahkan Ratusan Personel

Seluruh titik-titik masuk ke Surabaya akan dilakukan penyekatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Ratusan Aremania melakukan demonstrasi di Kota Malang untuk menuntut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Ratusan Aremania melakukan demonstrasi di Kota Malang untuk menuntut tuntas tragedi Kanjuruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengadilan Negeri Surabaya bakal menyelenggarakan sidang perdana tragedi kanjuruhan dengan agenda pembacaan dakwaan pada Senin (16/1/2023). Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri, memastikan sidang bakal mendapat pengawalan dan pengamanan ketat.

Ia menjelaskan, ada sekitar 800 personil yang dikerahkan untuk pengamanan di sekitar PN Surabaya dan seluruh exit tol sebagai pintu masuk Surabaya. "Seluruh titik-titik masuk ke Surabaya akan dilakukan penyekatan dan patroli," ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan gladi bersih sebagai bentuk kesiapan pengamanan sidang tragedi Kanjuruhan. Pihak kepolisian juga dipastikan tidak memberikan izin digelarnya unjuk rasa di sekitar area PN Surabaya.

Ia lantas mengimbau Aremania untuk tidak datang dalam persidangan. "Kita mengimbau seluruh masyarakat baik Aremania maupun Bonek percayakan semua proses hukum yang berlaku dan tidak usah melakukan unjuk rasa ataupun memprovokasi," ujarnya.

Untuk pengamanan area PN Surabaya, akan dilakukan tiga lapis yang dibagi dalam tiga ring. Yakni ring dalam yang meliputi area dalam gedung PN Surabaya, ring 2 di depan Gedung PN Surabaya, dan ring 3 di samping kanan dan samping kiri gedung PN Surabaya.

"Kalaupun ada penyusup, akan diamankan oleh aparat kepolisian, lalu akan diinterogasi agar tidak bentrok dan tidak menjadi korban," kata Toni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement