REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya akan memilih dan mengembangkan 10 destinasi wisata unggulan guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Pemilihan destinasi unggulan ini mengacu pada beberapa indikator yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Aceh Jaya, Juanda, di Calang, akhir pekan ini menjelaskan beberapa hal yang menjadi penilaian destinasi wisata.
Antara lain susunan pengurus, kondisi destinasi wisata, nilai jual destinasi wisata, dukungan masyarakat, dan jangka waktu. Sedangkan beberapa hal yang wajib ada pada destinasi wisata tersebut yaitu pemandu wisata, paket wisata, tujuan, fasilitas, akses jalan, dan akses internet.
Untuk itu, Pemkab Aceh Jaya menggelar Forum Diskusi Group (FGD) bersama kelompok sadar pariwisata (Pokdarwis) untuk memperkuat kelompok sadar wisata dalam pengelolaan destinasi wisata. Kabupaten Aceh Jaya memiliki banyak potensi sumber daya yang masih belum dimanfaatkan atau belum diolah secara baik, terutama pada sektor wisata.
"Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan yang mampu memberikan sumbangan yang sangat baik untuk kemandirian gampong," kata Juanda.
Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin mengatakan, kabupaten yang dipimpinnya mempunyai banyak destinasi wisata dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Menurutnya, untuk membangun ekonomi di bidang pariwisata perlu sentuhan dan ada empat hal yang harus diperhatikan ketika membangun ekonomi. Antara lain memperbanyak produksi, memperbaiki produk, memperbaiki pelaku, serta menghubungkan produk dan pelaku dengan pasar.
"Selama ini kita kurang kuat untuk menjangkau pasar sehingga terhambat untuk berkembang," kata Nurdin.
Oleh karenanya, Kabupaten Aceh Jaya harus berpikir dan belajar tentang bisnis dengan skema bisnis. Pelaku usaha bisa mengakses pembiayaan dari pihak perbankan maupun sumber pendanaan yang lainnya, sehingga destinasi wisata bisa berkembang secara mandiri.