Rabu 11 Jan 2023 20:10 WIB

Penyintas Gempa Cianjur Berharap Kepastian Perbaikan Rumah Rusak

Penyintas gempa Cianjur sebut belum ada kepastian perbaikan dari Pemerintah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ribuan warga dari berbagai ormas dan perwakilan warga terdampak gempa bumi Kabupaten Cianjur mendemo pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (11/1/2023). Mereka mempertanyakan bantuan dana untuk perbaikan rumah rusak.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ribuan warga dari berbagai ormas dan perwakilan warga terdampak gempa bumi Kabupaten Cianjur mendemo pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (11/1/2023). Mereka mempertanyakan bantuan dana untuk perbaikan rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Penyintas gempa di Kabupaten Cianjur berharap adanya kepastian perbaikan rumah rusak akibat gempa. Sebab hingga kini belum ada kepastian untuk perbaikan rumah tersebut.

Hal ini misalnya disampaikan salah seorang penyintas gempa Cianjur Titi (53 tahun) dari Kampung Cibodas Kulon, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. "Sampai saat ini belum ada kepastian perbaikan rumah dari pemerintah," ujarnya di sela-sela melihat aksi unjuk rasa ribuan warga dan ormas di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (11/1/2023).

Menurut Titi, rumahnya mengalami kerusakan cukup berat. Sehingga ia kini terpaksa di tenda yang beratapkan terpal di dekat rumahnya.Titi mengaku, rumahnya telah diverifikasi oleh RT namun hingga kini belum ada informasi kapan bantuan akan disalurkan. 

"Harusnya ada informasi, karena rumah saya rusak dan tak bisa ditinggali kembali," cetus dia. Titi mengatakan, bantuan dana untuk memperbaiki rumahnya sangat dinanti. Sebab ia tidak mempunyai uang untuk dapat membangun rumahnya tersebut.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Cianjur, Nurzein selaku penanggungjawab teknis menyampaikan, proses pendataan kerusakan dilakukan BNPB mulai dari RT, desa, kecamatan dan kabupaten dan diolah BNPB. "Hasilnya pada tahap pertama ada sebanyak 8.316 ribu KK yang kategori ringan, sedang dan berat yang mendapatkan bantuan," cetus dia

Nurzein menuturkan, pelaksanaan perbaikan rumah melalui dua mekanisme yakni pihak ketiga baik dan secara mandiri. Kini penyaluran bantuan menunggu untuk tahap selanjutnya baik tahap 2,3, dan 4.

"Kami pada tahap pertama hanya menerima data 8.316 dan dari informasi terakhir sudah 70 ribu KK sudah terverifikasi dan data masih diolah," ungkap Nurzein. Sehingga warga diharap bersabar karena pendataan masih terus berlanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement