Senin 09 Jan 2023 10:11 WIB

Fokus Bersaing di Dunia Kerja, Kampus Digital  Kreatif UBSI, Beri Pembekalan Uji Profesi

Universitas BSI gandeng Lembaga sertifikasi profesi untuk gelar skema program Analyst

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bidang TIK, yakni skema Program Analyst. Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional atau standar khusus.
Foto: Dok Universitas BSI
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bidang TIK, yakni skema Program Analyst. Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional atau standar khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bidang TIK, yakni skema Program Analyst. Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional atau standar khusus.

Kegiatan pembekalan tersebut dilaksanakan secara online yang dihadiri oleh peserta yang merupakan mahasiswa Kampus Digital Kreatif Program Studi (prodi) Teknologi Informasi Universitas BSI, pada Rabu (21/12). 

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua Prodi (Kaprodi) Teknologi Informasi Universitas BSI, Hendra Supendar yang menjelaskan betapa pentingnya sertifikasi ini bagi para peserta untuk kedepannya, sehingga mahasiswa dapat bersaing dalam dunia kerja dan memiliki bukti dalam bentuk tertulis atas kemampuan peserta pada bidang ilmunya. 

“Setelah kegiatan ini mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan bidang Program Analyst yang digunakan semua bidang organisasi perusahaan dan bidang wirausaha. Semoga peserta yang mengikuti pembekalan ini dapat memperhatikan semua informasi yang disampaikan oleh narasumber,” jelas Hendra Rabu (21/12/22). 

Sementara itu, Sri Muryani selaku narasumber menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja dalam bidang pengembangan perangkat lunak khususnya analis Program (Program Analyst) terus meningkat hal tersebut seiring dengan akan diterapkannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan peluang dan tantangan bagi tenaga kerja di Indonesia untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. 

“Tenaga kerja harus memiliki sertifikasi profesi sebagai bentuk pengakuan terhadap kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya. Diharapkan  melalui pembekalan ini peserta dapat memahami prosedur sertifikasi, metode uji kompetensi dan materi uji kompetensi,” jelas Sri. 

Sri juga berharap kegiatan sertifikasi dapat membentuk suasana akademik yang semakin baik bagi civitas akademika khususnya pada prodi Teknologi Informasi agar dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement