Kamis 05 Jan 2023 16:48 WIB

Jawa Tengah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem pada 6-7 Januari

BMKG imbau warga Jawa Tengah waspada bencana hidrometeorologi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6 sampai 7 Januari 2023.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6 sampai 7 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6 sampai 7 Januari 2023. BMKG mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun MeteorologiTunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis (5/1/2023), pada 6 Januari kondisi cuaca ekstrem antara lain berpeluang meliputi bagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kota dan Kabupaten Semarang, serta Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Temanggung, Kendal, Batang, Pemalang, Tegal, Brebes, Purworejo, Kebumen, dan daerah sekitarnya juga berpeluang mengalami cuaca ekstrem pada 6 Januari.

Baca Juga

Pada 7 Januari 2023, cuaca ekstrem diprakirakan meliputi Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Boyolali, Grobogan, Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Pati, Kudus, dan daerah sekitarnya. "Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tanggal 6-7 Januari 2023, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana tersebut," kata Teguh.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Kamis, ia menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem dipicu oleh beberapa faktor, termasuk aktifnya gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby di Jawa yang dapat menimbulkan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, dia melanjutkan, suhu muka laut yang relatif hangat dengan nilai anomali 0,5 derajat Celsius hingga 2,5 derajat Celsius di wilayah Laut Jawa dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

"Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," katanya.

Dalam kondisi yang demikian, Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengahdari 6 sampai 7 Januari 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement