REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung berharap Bandara Husein Sastranegara dapat kembali membuka penerbangan internasional setelah kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut. Mereka sudah melayangkan surat permohonan pembukaan kembali penerbangan ke pemerintah pusat.
"Kami sangat berharap Bandara Husein dibuka untuk penerbangan internasional kembali. Jadi seperti Singapura dan Malaysia bisa langsung berkunjung ke Kota Bandung jadi bisa menambah lagi kalo misalkan dibuka kami sangat berharap dibuka kembali," ujar Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Irwan Irawan di Balai Kota Bandung, Rabu (4/1/2023).
Ia menuturkan Wali Kota Bandung sudah mengirimkan surat permohonan dua kali kepada pemerintah pusat agar penerbangan internasional di Bandara Husein Sastranegara dibuka kembali. Apabila dibuka, infrastruktur pendukung pariwisata sudah siap di Kota Bandung.
"Kalau kesiapannya seperti infrakstruktur, alhamdulilah kalau hotel sudah siap seperti sarana dan prasarana, kita sering ngobrol dengan juga PHRI dan ASITA karena mereka juga menginginkan Bandara Husein untuk dibuka kembali, banyak paket wisata yang akan disiapkan," katanya.
Selama libur natal dan tahun baru kemarin, ia melanjutkan rata-rata okupansi hotel sejak tanggal 24 Desember hingga 1 Januari tahun 2023 kurang lebih 76,24 persen. Mayoritas wisatawan yang berkunjung berasal dari Jakarta.
Dinas sendiri, Irwan menargetkan okupansi hotel dapat mencapai 80 persen. Namun, kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat okupansi relatif banyak di bawah 80 persen.
"Awalnya kita prediksi sampai 80 persen tapi alhamdulilah beberapa hotel okupansinya sampai 100 persen saat Nataru, cuma kalau di rata-ratakan itu tadi 76,24 persen," katanya.
Ia mengatakan terjadi peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Bandung saat natal dan tahun baru periode 2021 dengan 2022. Apalagi saat ini PPKM telah dicabut.
"Hanya tetap saja protokol kesehatan harus untuk jaga-jaga, tapi untuk tingkat hotel mah saya lihat sudah membaik," katanya.
Ia mengatakan mayoritas wisatawan banyak berlibur ke wilayah utara Bandung seperti Lembang untuk wisata alam. Libur natal dan tahun baru pun, Irwan mengatakan berdampak kepada kemacetan di sejumlah tempat.
"Kalau waktu Natal kita monitoring lumayan ada beberapa titik macet, Dago, alun-alun seperti biasa. Di malam tahun baru ada titik kemacetan yang seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum ada Covid-19," katanya.