REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengimbau warga di lereng Gunung Semeru untuk mewaspadai cuaca ekstrem karena sejak beberapa hari terakhir dilaporkan adanya pohon tumbang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Satu pohon kembali dilaporkan tumbang di kawasan lereng Gunung Semeru yang berada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro yang merupakan kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Senin (2/1)," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang Nur Cahyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Selasa (3/1/2023).
Menurut dia, tumbangnya pohon jenis dangklu yang berukuran diameter 300 cm dan tinggi 17 meter itu menutup total akses ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Malang melalui Desa Ranupani tersebut.
"Kemacetan terjadi hingga 4 kilometer, tapi beruntung tidak ada korban jiwa pada saat pohon besar tersebut tumbang melintas di jalan," ujarnya.
Ia menjelaskan, pohon tersebut diduga tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Ahad (1/1) malam di kawasan TNBTS dan kejadian pohon tumbang dilaporkan pada Senin (2/1).
"Tim BPBD yang mendapati laporan kemudian bergegas menuju tempat kejadian perkara dengan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan," katanya.
Ia mengatakan, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Lumajang bersama anggota Koramil Senduro, TNBTS, dan warga melakukan pemotongan pohon sehingga akses jalan berhasil dibuka untuk roda dua dengan mengutamakan faktor keselamatan pengguna jalan karena licin.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem. Saat hujan deras disertai angin kencang, sebaiknya masyarakat tidak berteduh di bawah pepohonan yang memiliki dahan rimbun dan rawan tumbang," ujarnya.