REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat telah terjadi 1.290 kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat selama tahun 2022. Sebagian besar gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan sebanyak 540 kali gempa bumi tersebar di selatan pulau Jawa, 47 gempa bumi terjadi di laut. 640 kali gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal dan 63 gempa bumi akibat lempeng tektonik Indo-Australia.
"Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang satu hingga 370 kilometer dengan rincian 1.180 gempa bumi dangkal di bawah 60 km, 109 gempa bumi menengah antara 60-300 km dan satu kejadian gempa bumi dalam lebih dari 300 km," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (2/1/2023).
Ia menuturkan magnitudo gempa bumi terbesar yaitu 6.4 dan magnitudo terkecil 1.0. Rahayu mengatakan dari 106 kali gempa bumi terdapat empat gempa yanv mengakibatkan kerusakan di wilayah Jawa Barat.
Gempa tersebut terjadi di Sukabumi-Bayah tanggal 9 Oktober tahun 2022 dengan magnitudo 5.5. Gempa Cianjur tanggal 21 November tahun 2022 dengan magnitudo 5.6, gempa Garut-Tasik tanggal 3 Desember tahun 2022 dengan magnitudo 6.4 serta gempa Sukabumi tanggal 8 Desember tahun 2022 dengan magnitudo 5.8.
Rahayu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat benar. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Ia menambahkan pihaknya mengingatkan gelombang tinggi di pesisir Jawa Barat sejak tanggal 2 Januari hingga 3 Januari besok. Tinggi gelombang diperkirakan dari 2.5 hingga 4 meter."Mohon masyarakat yang tinggal di pesisir Jawa Barat untuk waspada yang berpeluang terjadi gelombang tinggi," katanya.