Sabtu 31 Dec 2022 05:46 WIB

BMKG Ungkap Potensi Hujan Lebat-Sangat Lebat di Beberapa Wilayah Ini pada 31 Desember

Ada fenomena terbaru yang mengakibatkan perubahan signifikan terhadap cuaca.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: istimewa
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatolongi dan Geofisika (BMKG) memperbarui prakiraan cuaca periode 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, ada fenomena terbaru yang mengakibatkan perubahan signifikan terhadap cuaca.

Dwikorita mengatakan, pada 31 Desember yang semula diprediksi cuacanya membaik, ternyata masih menunjukkan intensitas hujan lebat hingga sangat lebat.

Baca Juga

"Tanggal 30-31 Desember, potensi hujan lebat hingga sangat lebat, bahkan mungkin kalau melihat (warnanya) pink itu mungkin dapat mencapai ekstrem akan lebih terkonsentrasi di wilayah utara Banten, DKI Jakarta, utara Jawa Barat hingga utara Jawa Tengah, mohon perhatiannya," kata Dwikorita dalam keterangan persnya secara daring, Jumat (30/12/2022).

Dwikorita melanjutkan, prakiraan cuaca pada 31 Desember juga bisa meluas meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur hingga 1 Januari 2023. "Jadi tidak hanya di utara saja tetapi meliputi wilayah Jawa Barat, juga meluasnya di Jawa Tengah bahkan yang tadinya Jawa Timur itu relatif aman, ini juga akan terkena," ujar Dwikorita.

Karena itu, Dwikorita meminta kesiapsiagaan di sejumlah daerah seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk kategori level di bawahnya yakni hujan lebat perlu diwaspadai di beberapa wilayah yakni sebagian wilayah Bengkulu, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian daerah Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

Kemudian, level di bawahnya yakni potensi hujan sedang hingga lebat atau jadi waspada bisa terjadi di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat dan Papua. 

Dwikorita mengatakan, perubahan cuaca signifikan ini dipicu beberapa fenomena. Di antaranya punahnya bibit siklon di utara wilayah Indonesia yang sebelumnya signifikan mengurangi awan awan hujan di Jawa bagian utara dan laut Jawa.

Dwikorita melanjutkan, punahnya bibit siklon tersebut kemudian ditambah munculnya tekanan rendah ex siklon tropis ellie sehingga fenomenanya menjadi berubah hari ini. Namun demikian, perubahan ini justru menyebabkan munculnya lagi bibit bibit siklon untuk masuk ke pulau Jawa.

"Jadi kemarin bersih sekarang menguat lagi merahnya karena yang menghalau yang mengurangi penghambat itu hilang di utara dan ada ex bibit siklon ellie yang ada di selatan, tekanannya ini seakan-akan menghisap merah yang muncul kembali di utara menjadi tertarik masuk di wilayah Jawa," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement