Kamis 29 Dec 2022 19:53 WIB

Belasan Orang Relawan dan Warga Terpapar Covid-19 Selama TDB Cianjur

Saat ini belasan orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Warga korban gempa Cianjur beraktivitas di tenda pengungsian di Desa Cibulakan, Cuenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga korban gempa Cianjur beraktivitas di tenda pengungsian di Desa Cibulakan, Cuenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama tanggap darurat bencana (TDB) gempa Cianjur, terdapat 12 orang warga dan relawan menjalani isolasi terpusat karena terpapar Covid-19. Saat ini belasan orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Frida Layla Yahya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (29/12/2022) mengatakan ditemukannya belasan orang terpapar Covid-19 berawal dari sejumlah relawan dan pengungsi mengeluhkan flu dan kehilangan indra penciuman. "Saat ini mereka yang terpapar sudah sembuh dan kembali beraktivitas. Setelah delapan bulan nol kasus, kami kembali menemukan kasus positif Covid-19. Setelah beberapa orang warga dan relawan mengeluh sakit dengan gejala Covid-19," katanya.

Baca Juga

Setelah dilakukan pemeriksaan dan tes cepat PCR, delapan orang di antaranya pengungsi dan empat orang lainnya merupakan relawan menjalani isolasi mandiri dan terpusat. Untuk relawan menjalani isolasi mandiri di daerah asalnya masing-masing.

Sedangkan untuk pengungsi menjalani isolasi terpusat di fasilitas yang disediakan dinas kesehatan. Mereka menjalani isolasi selama tujuh hari sampai dinyatakan sembuh dan kembali ke posko pengungsian karena rumah mereka rusak berat.

"Kami akan melakukan pemeriksaan secara masif agar kasus yang sama tidak lagi menyebar. Mereka yang bergejala dapat datang ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.

Untuk antisipasi lainnya, tambah Frida, pihaknya akan meminta relawan dari luar daerah untuk memeriksakan kesehatan sebelum datang ke Cianjur, sehingga saat bertugas kondisi kesehatannya prima dan tidak mudah terpapar virus berbahaya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement