Kamis 29 Dec 2022 07:57 WIB

Kejar Pelaku Pembunuhan Ibu Dua Anak di Malang, Polisi Turunkan Unit K9

Polisi menduga pelaku sudah mengetahui detail rumah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang terus melakukan upaya penyelidikan kasus pembunuhan terhadap ibu dua anak di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Salah satunya dengan menurunkan anjing pelacak dari Unit K9 untuk memburu pelaku yang diduga melarikan diri ke hutan.

Kepala Seksi Humas Polres Malang, Iptu Taufik mengatakan, pelaku pembunuhan diduga kuat berinisial S (34 tahun). Yang bersangkutan dilaporkan telah melarikan diri ke hutan sesaat setelah kejadian. 

"Hal ini berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian yang mengetahui S keluar dari rumah korban sambil membawa pisau, kemudian melarikan diri ke hutan di belakang rumahnya," kata Taufik di Mapolres Malang.

Untuk mengungkap kasus ini, aparat pun menurunkan anjing pelacak. Hal ini dilakukan karena mempertimbangkan di sekitar lokasi merupakan hutan. Oleh karena itu, kemampuan Unit K9 sangat dibutuhkan untuk membantu penyelidikan.

Tim K9 beranggotakan lima personel gabungan Unit Satwa K9 Polresta Malang Kota dan Satsamapta Polres Malang. Dua ekor anjing pelacak jenis Belgian Malinois diterjunkan untuk menyisir wilayah hutan yang diduga sebagai jalur pelarian pelaku.

Proses pencarian diawali dengan membaui anjing pelacak menggunakan barang-barang berupa pakaian yang diduga milik pelaku yang tertinggal di TKP. Tim kemudian bergerak menelusuri jalur sesuai yang diendus oleh kedua anjing pelacak. Medan terjal dan jalan setapak sejauh 14 kilometer dilalui hingga menuju arah pantai guna mencari petunjuk keberadaan pelaku.

Taufik menyebut, peran anjing pelacak dapat membantu memetakan area yang diduga sebagai pelarian maupun persembunyian dari pelaku. Dengan demikian, nantinya lebih mudah untuk pembagian personel dalam pencarian maupun antisipasi jalur yang akan dilaluinya.

Menurut Taufik, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Kita berharap pelaku segera ditemukan sehingga bisa mengetahui fakta penyebab pelaku melakukan aksinya tersebut,” ungkapnya.

Untuk diketahui, korban meninggal dunia diketahui bernama Linawati (33 tahun). Ia ditemukan meninggal dunia dan bersimbah darah di dalam rumahnya sekitar pukul 07.45 WIB. Temuan tubuh korban berawal dari teriakan minta tolong dari anak korban berinisial D (8 tahun). Anak tersebut mengatakan bahwa ibunya telah dibunuh oleh seseorang.  

Warga yang mengetahui informasi tersebut segera menuju ke lokasi. Namun di saat bersamaan dari rumah korban keluar S dengan membawa pisau. Kemudian pelaku tersebut lari ke arah pekarangan belakang rumah.

Berdasarkan pemeriksaan jenazah, korban menderita lima luka tusuk di bagian perut, dua luka sayat di lengan atas dan punggung belakang. Selain itu, petugas juga menemukan luka iris di seluruh bagian leher yang memotong pembuluh darah dan saluran pernafasan. 

Sementara itu, dari dalam rumah tidak ada barang yang hilang. Polisi menduga pelaku sudah mengetahui detail rumah. Dengan kata lain, pelaku sudah memetakan ruangan rumah sehingga dia dengan mudah masuk dan melakukan aksinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement