Senin 26 Dec 2022 10:07 WIB

Brawijaya Hospital Saharjo Dukung Kemudahan Akses Perlindungan Pekerja

Brawijaya Hospital Saharjo berkomitmen membantu semua mitra jika terjadi kecelakaan..

Brawijaya Hospital Saharjo mendukung program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan.
Foto: Istimewa
Brawijaya Hospital Saharjo mendukung program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brawijaya Hospital Saharjo berpatisipasi dalam program BPJS Ketengakerjaan (BP Jamsostek) guna memberikan kemudahan akses perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja. Komitmen itu diteguhkan dalam Malam Anugerah Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2022 di Jakarta pada 15 Desember 2022.

Acara itu dihadiri Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah DKI Jakarta Eko Nugriyanto, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mangga Dua Yudi Amrinal, dan jajaran manajemen BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mangga Dua, serta perwakilan dari 30 perusahaan yang tergolong platinum.

Menurut Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo, dr Rusi Muhaimin Syamsi, pihaknya selalu mendukung program dari BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu dibuktikan dengan layanan kesehatan unggulan dengan memadukan pengetahuan dan teknologi mutakhir oleh dokter spesialis dan subspesialis yang andal.

"Sebagai salah satu pusat layanan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan, Brawijaya Hospital Saharjo berkomitmen untuk membantu semua mitra jika terjadi kecelakaan baik di tempat kerja maupun saat dalam perjalanan menuju tempat kerja dengan dukungan penuh dari BP Jamsostek," ujar Rusi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Rusi menyebut, Brawijaya Hospital Saharjo sangat terbuka untuk berpartisipasi dalam program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan. Dengan fasilitas lengkap, rumah sakit di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, itu siap melayani para mitra dan peserta BPJS Ketenagakerjaan, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta.

"Brawijaya Hospital Saharjo juga mendukung program BPJS TK (BPJamsostek) yaitu program pelayanan pemberian jaminan kecelakaan kerja kepada 1.500 pekerja nonformal “ ucap Rusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement