Ahad 25 Dec 2022 22:09 WIB

Kutai Kartanegara Direkomendasikan Jadi Alternatif Pemenuhan Air Baku IKN

Berdasarkan penelitian, ketersediaan air baku di Kutai Kartanegara sangat melimpah.

Presiden Joko Widodo memantau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo memantau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- Hasil riset Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara direkomendasikan menjadi alternatif pemenuhan air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih IKN dan sekitarnya karena ketersediaan air bakunya melimpah. Diketahui, produksi air baku dari Balikpapan tidak cukup untuk membantu pemenuhan air bersih di IKN.

"Dari riset yang dilakukan tim dengan judul 'Kajian Analisis Ketersediaan Air Bersih untuk Mendukung Ibu Kota Negara (IKN)' pada Juni-Desember 2022, ketersediaan air baku di Kutai Kartanegara sangat melimpah," kata Kepala Balitbangda Provinsi Kaltim Fitiriansyah di Samarinda, Ahad (25/12/2022).

Baca Juga

Hasil kajian juga menyebutkan, Balikpapan merupakan salah satu daerah mitra IKN sebagai kota dengan fasilitas terlengkap dan terdekat dengan IKN, maka Balikpapan akan menjadi kota yang akan menanggung beban paling besar dalam tahapan awal pembangunan IKN, salah satunya adalah beban air bersih.

Di sisi lain, kemampuan penyediaan air bersih dan air baku di Balikpapan merupakan paling kecil dibanding dengan daerah mitra lainnya yang berbatasan langsung dengan IKN, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sehingga Balikpapan harus didukung untuk mencukupi kebutuhan airnya.

Terkait dengan dibangunnya Bendungan Semoi Sepaku dan Intake Sungai Sepaku yang masuk dalam kawasan IKN, lanjut ia, maka Balikpapan perlu mendapat perhatian menjadi salah satu daerah yang mendapatkan suplai air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Sementara Yuli Fitrianto, salah seorang peneliti Balitbangda Kaltim mengatakan, total kapasitas produksi air bersih Perumda Tirta Manuntung di Kota Balikpapan tahun 2021 sebanyak 1.426,05 liter per detik, tidak mencukupi untuk kebutuhan proyeksi tahun 2022 yang sebanyak 1.470,51 liter per detik.

Kemudian kapasitas produksi air bersih pada Perumda Air Minum Danum Taka di Penajam Paser Utara tahun 2021 sebanyak 340 liter per detik, dapat mencukupi kebutuhan proyeksi tahun 2023 yang sebanyak 332,06 liter per detik.

Namun, produksi ini tidak mencukupi untuk kebutuhan proyeksi tahun 2024 yang sebanyak 346,41 liter per detik, sehingga produksinya perlu ditingkatkan. Total produksi air bersih pada Perumda Tirta Mahakam di Kutai Kartanegara 2021 sebanyak 1.688,6 liter per detik, tidak mencukupi kebutuhan proyeksi tahun 2022 yang sebesar 1.734,06 liter per detik.

Tetapi, katanya, produksi pada Perumda Tirta Mahakam masih bisa memenuhi kebutuhan proyeksi sampai 2025 yang sebanyak 1.840,20 liter per detik, jika memaksimalkan kapasitas produksi terpasang yang sebanyak 1.856,5 liter per detik.

"Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki sumber air baku sangat melimpah, sehingga Perumda Tirta Mahakam tidak akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan air baku untuk memenuhi kebutuhan di IKN dan sekitarnya, termasuk hingga Kota Balikpapan," kata Yuli.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement