Sabtu 24 Dec 2022 20:19 WIB

Erick Thohir, Wajah Baru & Harapan untuk Indonesia

Erick Thohir dapat diterima secara baik di pulau Jawa dan luar pulau Jawa.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .
Foto: IST
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .

Oleh : Amir Faisal, Founder Perfekto untuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Erick Thohir sebagai wajah baru di pemerintahan dan perpolitikan Indonesia semakin menunjukkan peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan. Dari awal kita telah menyebutkan Erick Thohir merupakan cawapres yang ideal dan potensial, ia memiliki kans besar untuk memenangkan pilpres dengan siapa pun pasangan capresnya. Erick Thohir bisa memegang peran penting untuk meningkatkan elektabilitas capres.

Pertama adalah Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar pulau Jawa. Ada 40 persen pemilih berada di luar pulau Jawa, ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan, ditambah lagi pada survei terbaru ia menjadi salah satu cawapres terkuat di pulau Jawa dan tertinggi di Jawa Tengah.

Ini berarti Erick Thohir dapat diterima secara baik di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal ini sangat baik untuk Indonesia ke depan dengan komposisi pemimpin yang bisa mengakomodir lintas daerah.

Kedua, Erick Thohir dikenal sebagai pemimpin generasi muda. Di Pilpres 2024 nanti diprediksi akan ada 190 juta pemilih dari kalangan usia 17-39 tahun, artinya hampir 60 persen pemilih didominasi dari kalangan ini.

Selama menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick dikenal sebagai pemimpin yang mengakomodir generasi muda, sehingga memberikan harapan baru bagi generasi muda. Ia juga konsisten membina pengusaha-pengusaha muda dengan berbagai gebrakannya di BUMN.

Erick Thohir paham pendidikan para generasi muda menjadi faktor kunci dalam mencapai target Indonesia pada 2045. Sehingga dalam tiga tahun terakhir, BUMN difokuskan mengelola CSR untuk pendidikan dan pemberdayaan UKM.

Dalam menentukan pemimpin, generasi muda Indonesia memiliki karakter yang lebih dinamis, adaptif, serta memberikan perhatian pada berbagai isu lokal dan global.  Generasi muda lebih melihat pada sosok pemimpin yang merakyat dan sederhana, ketegasan atau berwibawa, berprestasi atau kinerja saat memimpin juga menjadi indikator penting bagi generasi muda. Kemudian rekam jejak, kecakapan memimpin, taat beragama, cerdas dan paling penting pemimpin yang mampu membuat perubahan.

Dan karakter yang diinginkan generasi muda ada pada sosok Erick Thohir yang dikenal cerdas dalam mengeksekusi kebijakan, rekam jejak dan prestasi yang cemerlang, dekat dengan tokoh agama dan mampu membawa perubahan di BUMN Indonesia. Erick Thohir juga berkecimpung dalam dunia anak muda, seperti dalam dunia entertainment dan olahraga, selain itu ia juga cukup dekat dengan para santri dan mahasiswa.

Ketiga yang menjadi faktor Erick Thohir menjadi cawapres paling ideal dan potensial adalah soal harapan. Publik akan melihat seorang pemimpin itu dari harapan apa yang akan dibawa. Harapan yang rasional atau harapan kosong.

Selama ini Erick membawa harapan baru bagi Indonesia untuk berkembang, ia melakukan terobosan yang berani dan banyak melakukan sesuatu yang baru, termasuk membangun ekosistem sosial, ekonomi dan budaya, seperti gebrakan AKHLAK dan transformasi BUMN. Erick Thohir merupakan pemimpin yang telah teruji secara global, ia memiliki karakter leadership visioner sehingga harapan itu dapat direalisasikan dengan membawa kemajuan. 

Meningkatnya elektabilitas Erick Thohir selama ini juga disebabkan karena ekspektasi para pemilih yang tinggi kepada figur Erick Thohir. Saat ini publik membutuhkan figur baru yang cerdas dan membawa harapan baru untuk Indonesia. Maka, saat Erick Thohir muncul figurnya langsung menarik untuk para pemilih.

Keempat faktor finansial, sebagai pengusaha sukses faktor finansial tidak menjadi hambatan bagi dirinya, apalagi dalam pemilu faktor ini menjadi sangat penting untuk berkompetisi hingga akhir. Sehingga ini adalah modal yang cukup kuat dimiliki oleh Erick Thohir. Secara ideal, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang kuat dari sisi finansial, dengan kata lain paling tidak untuk persoalan finansial ia telah selesai untuk dirinya, jadi ia bisa fokus meninggalkan legacy.

Pada akhirnya, menaklukkan Pilpres 2024 bukan hanya soal potensi memenangkan pesta demokrasi, tapi yang paling penting adalah hasil pemilu dapat melahirkan pemimpin yang ideal untuk Republik Indonesia. Pemimpin yang mengakomodir semua kalangan, mampu melakukan eksekusi kebijakan, meningkatkan kualitas SDM dan mampu menjaga perekomian nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement