REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang Sari Permana mengatakan bahwa Museum Wayang tetap buka pada hari libur Natal dan Tahun Baru 2023. Museum buka dengan jam operasional pukul 09.00 WIB-15.00 WIB.
"Kami di libur Natal dan Tahun Baru 2023 tetap buka. Biasanya kan, kalau dulu-dulu tanggal merah museum tutup, tapi sekarang buka," kata Sari Permana, Jumat (23/12/2022).
Terkait dengan jam operasional, Sari mengatakan bahwa belum ada arahan untuk memperpanjang jam operasi museum. Oleh karena itu, pada hari libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, jam operasional museum diperkirakan akan tetap dibuka pada pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 15.00 WIB.
"Sebelum pandemi, jam operasinya pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Sekarang kita masih buka pukul 09.00 WIB-15.00 WIB, termasuk Sabtu-Ahad. Untuk Natal dan Tahun Baru 2023 kemungkinan sama," kata Sari.
Adapun jumlah rata-rata pengunjung harian mencapai 500-700 orangsaat liburan anak sekolah, tepatnya pada beberapa minggu belakangan ini. Akan tetapi, jumlah ini sering mengalami peningkatan pada akhir pekan, yakni mencapai lebih dari 1.000 pengunjung.
Sari memperkirakan pengunjung Museum Wayang pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 akan meningkat karena bersamaan dengan libur anak sekolah. "Mungkin 2 kali lipat dari sekarang. Sekitar 1.400-1.500 pengunjung," ucap Sari.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan jumlah pengunjung adalah kemudahan akses transportasi. Sejak revitalisasi, Museum Wayang lebih mudah diakses dengan transportasi umum, seperti kereta dan bus TransJakarta.
"Terus aksesnya lebih mudah untuk pengunjung yang naik kendaraan umum. Banyak yang datang karena mudah akses dari kereta, terus bisa melalui TransJakarta atau Jaklingko," kata Sari.
Sari mengajak masyarakat untuk datang dan mengunjungi Museum Wayang guna mengenal budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. "Ayo, datang ke museum! karena museum adalah tempat wisata yang mengedukasi, di mana kita bisa lebih mengenal, mengetahui, mencintai budaya, dan kesenian tradisional yang diturunkan dari nenek moyang kita. Kita harus bisa melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita karena kalau bukan kita, siapa lagi," tutur Sari.