REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melakukan langkah antisipasi dalam mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Hal tersebut dilakukan agar operasional dan pelayanan kepada penumpang pesawat tetap terjaga.
Direktur Operasi AP II, Muhammad Wasid mengatakan, seluruh bandara yang dikelola memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. “Di sisi udara, bandara AP II memastikan landasan pacu selalu dalam kondisi terbaik untuk melayani operasional penerbangan,” kata Wasid dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (22/12/2022).
Dia memastikan, permukaan landasan pacu seperti shoulder dan runway strip, serta sistem drainase terus dijaga dan selalu dimonitor. Pengukuran kekesatan landasan pacu juga terus dilakukan.
“Infrastruktur lain di sisi udara semisal taxi way dan apron juga dipastikan selalu optimal. Apabila diperlukan, inspeksi terhadap infrastruktur sisi udara juga akan dilakukan di luar jadwal yang ada," jelas Wasid.
Wasid menambahkan, bandara AP II juga terus memeriksa dan memastikan kesiapan fasilitas pendukung operasional penerbangan yang ada di sisi udara. Beberapa diantaranya fasilitas Ground Instrument Approach Facility dan Ground Support Equipment.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan untuk waspada potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru, yakni 21 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan terus memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia
“Berdasarkan data analisis cuaca terbaru bahwa dalam periode sepekan kedepan terdapat potensi signifikan dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia khususnya selama periode Nataru 2022/2023," kata Dwikorita.