Kamis 22 Dec 2022 06:24 WIB

Kisah Inspiratif Alumni ITB Jadi Pengusaha Dunia Penerbangan 

Bali International Airshow akan kembali terselenggara pada September 2024 mendatang.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alumni jurusan ilmu penerbangan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhamad Catur Gunadi membagikan pengalamannya membangun usahanya bidang pertambangan dan dunia penerbangan. Pria yang akrab disapa Mister Catur ini juga pernah menduduki posisi strategis dalam organisasi Ikatan Alumni Penerbangan ITB  sebagai Chief of Financing Development.

“Awal mulanya saya tergabung dalam organisasi Persatuan Insinyur Indonesia. Di sana saya banyak mempelajari pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan semua orang, termasuk mitra bisnis,” ujarnya, Rabu (21/12/2022).

Selanjutnya, dia terus mengembangkan potensi dan keterampilan diri dalam manajemen di dunia penerbangan dengan membawa peran barunya sebagai Founder di berbagai perusahaan aviasi seperti Wana Dirga Nusantara dan HM Aviation.

Dari sisi lain, pagelaran bergengsi di dunia aviasi, Bali International Airshow akan kembali terselenggara pada September 2024 mendatang. Pameran industri aviasi terbesar bertaraf internasional ini terakhir kali digelar sekitar 20 tahun silam, tepatnya pada 1996 di Bandar udara Soekarno Hatta.

Dia pun ditunjuk sebagai Vice Advisory Board. Dengan menduduki posisi strategis ini, nantinya Mister Catur bekerja sama dengan pihak penyelenggara untuk memberikan pandangan, masukan, saran, strategi, serta pengembangan demi suksesnya acara bertaraf internasional ini.

“Mudah-mudahan ilmu dan pengalaman yang saya miliki dapat diimplementasikan secara baik, supaya event Bali International Airshow 2022 bisa berlangsung sukses dan meriah agar bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia aviasi Internasional,” ucapnya.

Memiliki keseimbangan dalam hidup, khususnya pekerjaan, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Apalagi, dengan banyaknya perusahaan yang harus dikelola, membuat dirinya harus pintar mengatur waktu dan mendisiplinkan diri dari berbagai rutinitas padat, baik untuk pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

“Sesibuk apa pun jadwal dan seberapa besar mobilitas seseorang dalam pekerjaan, tentu tetaplah harus menyediakan ruang untuk diri sendiri dan juga keluarga. Saya memiliki banyak cara sederhana untuk menikmati waktu luang, seperti berolahraga, membaca buku, serta mengikuti berbagai aktivitas seperti kajian dan sharing inspirasi,” ucapnya.

Dia juga aktif memberikan support Muhsisini Club, sebuah komunitas pengusaha muslim yang memiliki program positif di luar dunia usaha, salah satu program yang tengah dijalankan yakni mencetak tahfidz sekaligus CEO dengan dasar agama dan akhlak yang kuat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement