Kamis 22 Dec 2022 03:56 WIB

Moeldoko Dorong Generasi Muda Jadi Petani

Sebanyak 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Petani (ilustrasi).
Foto: Antara
Petani (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menginginkan petani menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan mensejahterakan untuk menarik minat anak muda. Ia menyebut, 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun, Sedangkan sebanyak 29 persen merupakan petani dengan usia di bawah 45 tahun.

Padahal, kata Moeldoko, sektor pertanian penting dalam membangun kemandirian pangan nasional. Apalagi saat ini global sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan, di mana sudah ada lebih dari 190 juta jiwa di beberapa negara mengalami kekurangan pangan.

Baca Juga

“Kita masih didominasi petani-petani yang tidak lagi muda. Untuk membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani, maka petani harus menjadi profesi yang menjanjikan dan mensejahterakan,” kata Moeldoko di acara Jambore Petani Milenial Aceh, di Desa Buket Meutuah, Kecamatan Langsa Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, dikutip dari siaran pers KSP pada Kamis (22/12/2022).

Ketua HKTI ini menyampaikan, agar profesi petani bisa menjanjikan dan mensejahterakan, maka petani tidak hanya bergerak di hulu atau on-farm saja. Namun, harus mulai masuk ke tahap hilir atau pengolahan pasca panen, seperti penguasaan proses pengemasan dan dagang.

“Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh,” ujar Moeldoko.

Ia menilai, saat ini banyak anak muda yang memiliki potensi dan inovasi terutama di bidang teknologi informasi yang bisa menjadi modal besar untuk membangun dan menguatkan sektor pertanian Indonesia. Karena itu, Moeldoko mengajak pemerintah daerah dan seluruh masyarakat agar mendukung penuh upaya yang tengah dibangun anak-anak muda di sektor pertanian.

“Kalau di ilmu kemiliteran, bagaimana mengelola potensi menjadi kekuatan. Sebagian dari kita hanya melihat, oh ini potensi, potensi, potensi, tapi tidak mampu mengelola menjadi sebuah kekuatan,” ujar Moeldoko.

Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa, Said Mahdum Majid berharap, kegiatan Jambore Petani Milenial Aceh bisa menjadi momentum mengingatkan kembali peran penting dan strategis petani dalam pembangunan nasional. Selain itu, juga menjadi pemicu untuk meningkatkan animo generasi muda menggeluti sektor pertanian dengan menjadi petani yang maju dan modern.

“Dengan kesinambungan generasi petani dan kemajuan iptek di bidang pertanian, insyaallah kita akan mampu mewujudkan negara yang kuat dan berdaulat atas pangannya sendiri,” kata Said Mahdum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement