Rabu 21 Dec 2022 20:16 WIB

Terbukti, Peserta JKN Dilayani Maksimal di Faskes

Tidak ada dikriminasi antara pasien BPJS dan umum.

Terbukti, Peserta JKN Dilayani Maksimal di Faskes
Foto: BPJS Kesehatan
Terbukti, Peserta JKN Dilayani Maksimal di Faskes

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan kian dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ajeng Kartikasari, warga Kampung Cileunyi, Kabupaten Bandung, merupakan salah satu peserta JKN yang merasakan manfaat program yg dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan.

''Saya terdaftar sebagai peserta JKN saat saya masih kerja di perusahaan garmen di Cileunyi. Saat ini saya jadi ibu rumah tangga, urus anak saja,'' ujar Ajeng. Dirinya mulai menggunakan kartu BPJS Kesehatan saat melahirkan anak pertama tahun 2017. 

Beberapa tahun berikutnya, tepatnya 2020, Ajeng kembali menggunakan kartu BPJS Kesehatan saat anaknya masuk rumah sakit karena demam berdarah. ''Namun sayang, anak saya tidak terselamatkan kala itu," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Selang enam bulan setelah anak pertamanya meninggal, Ajeng mengaku masih sangat terpukul. Hingga akhirnya ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan. Setelah keluar dari rumah sakit, Ajeng harus mengikuti rawat jalan selama enam bulan. 

''Beruntung semua biayanya nol rupiah, karena menggunakan BPJS Kesehatan,'' tuturnya. Alhamdulillah, menurut Ajeng, seluruh biaya pengobatan dan perawatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tak lama setelah itu, di 2021, Ajeng dikaruniai kehamilan anak keduanya. BPJS Kesehatan kembali menanggung seluruh biaya persalinannya. 

Berkaca dari pengalaman itu, ungkap Ajeng, kepesertaan BPJS Kesehatan sangat bermanfaat. Bahkan, aku dia, pelayanan yang diberikan sangat baik. 

Selama mendapatkan pelayanan kesehatan, lanjut Ajeng, pihak rumah sakit tidak membeda-bedakan antara pasien BPJS dan umum. ''Rasanya sama saja seperti pasien umum. Sama-sama dilayani dengan baik, obatnya lengkap, dan dokternyapun ramah,'' tambahnya.

Andai bukan sebagai peserta JKN, kata Ajeng, tentu akan menghabiskan uang hingga puluhan juta rupiah. Dia berharap, ke depannya BPJS Kesehatan semakin baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada pesertanya. Tidak hanya itu, Ajeng juga berharap fasilitas kesehatan yang menerima pasien BPJS Kesehatan bisa memberikan pelayanan terbaiknya dan tetap tidak membeda-bedakan pasien yang satu dengan yang lain. Sebab, setiap orang berhak memeroleh akses pelayanan kesehatan yang adil. ril

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement