Selasa 20 Dec 2022 17:07 WIB

Puluhan Warga di Cihaurbeuti Ciamis Diduga Keracunan Makanan

Puluhan warga itu dilarikan ke Puskesmas Cihaurbeuti.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga menjalani perawatan di Puskesmas Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa (20/12/2022). Terdapat total 36 warga yang diduga mengalami keracunan massal di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.
Foto: Istimewa
Sejumlah warga menjalani perawatan di Puskesmas Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa (20/12/2022). Terdapat total 36 warga yang diduga mengalami keracunan massal di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Puluhan warga di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, diduga mengalami keracunan makanan pada Senin (19/12/2022). Puluhan warga itu dilarikan ke Puskesmas Cihaurbeuti untuk mendapatkan penanganan medis.

Kepala Puskesmas Cihaurbeuti, Usep Koswara, mengatakan, total terdapat 36 pasien yang mengalami gejala mual, muntah, diare, dan sakit kepala, setelah menyantap makanan di hajatan pernikahan salah satu warga. Di antara puluhan pasien itu, terdapat anak berusia 12 tahun sebanyak empat orang. Namun, dari total 36 pasien itu, empat di antaranya sudah boleh kembali pulang ke rumah.

Baca Juga

"Tadi pagi ada 36 pasien, tapi setelah diperiksa tim medis, empat orang sudah bisa pulang. Jadi tinggal 32 pasien, satu di antaranya dirawat di Puskesmas Panumbangan," kata Usep saat dihubungi Republika, Selasa (20/12/2022).

Ia menambahkan, saat ini kondisi para pasien sudah berangsur membaik. Tak sampai ada yang dirujuk ke rumah sakit. Namun, ada satu pasien harus ditempatkan di Puskesmas Panumbangan lantaran kapasitas di Puskesmas Cihaurbeuti telah penuh.

Usep menjelaskan, kronologi adanya puluhan warga yang diduga mengalami kecarucan bermula ketika salah seorang warga menggelar hajatan pernikahan pada Ahad (18/12/2022) malam. Puluhan pasien yang diduga mengalami keracunan seluruhnya menghadiri dan makan dalam kegiatan hajatan tersebut. "Itu yang makan prasmanan kena semua. Jadi diduga dari makanan itu," kata Usep.

Usai menyantap makanan itu, para pasien mengalami gejala mual, muntah, sakit kepala, dan diare, pada Senin subuh. Pihak Puskesmas Cihaurbeuti baru mendapat laporan itu pada Senin sekitar pukul 14.00 WIB. Usai dapat laporan, pihaknya langsung menuju ke lokasi dan melakukan pelacakan.

"Setelah dilakukan wawancara dan diklarifikasi, kami bawa ke puskesmas menggunakan ambulans," kata dia.

Menurut Usep, pihaknya telah melakukan pelacakan di lapangan. Kemungkinan tidak ada lagi pasien yang belum terdeteksi. Pasalnya, hajatan itu hanya mengundang warga sekitar, sehingga tak terlalu banyak orang yang datang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sumber keracunan itu diduga berasal dari makanan yang disediakan saat hajatan pernikahan. Dari hasil wawancara keluarga yang menggelar hajatan tersebut, makanan itu dimasak pada pagi, tapi baru dimakan malam.

Namun, Usep tak mau buru-buru mengambil kesimpulan. Pihaknya masih harus menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium untuk menentukan penyebab pasti keracunan massal itu. "Kami juga baru kirim sampel makanan ke laboratorium provinsi, seperti nasi, daging, kerupuk, dan bihun. Hasilnya kemungkinan baru dua pekan kemudian," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement