Selasa 20 Dec 2022 01:43 WIB

Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Ciawi Tasikmalaya Diperkirakan Capai Rp 16 Miliar

Pemerintah perlu melakukan revitalisasi pasar Ciawi

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Pedagang membersihkan sisa puing pascakebakaran di Pasar Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/12/2022). Sedikitnya, sebanyak 158 kios hangus terbakar akibat kebakaran yang terjadi pada Ahad (18/12/2022) sore.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pedagang membersihkan sisa puing pascakebakaran di Pasar Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/12/2022). Sedikitnya, sebanyak 158 kios hangus terbakar akibat kebakaran yang terjadi pada Ahad (18/12/2022) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Himpunan Pedagang Pasar Ciawi telah melakukan pendataan sementara dampak kebakaran yang terjadi pada Ahad (18/12/2022). Berdasarkan perhitungan sementara itu, total kerugian akibat kebakaran itu mencapai belasan miliar rupiah.

Ketua Dewan Penasihat Himpunan Pedagang Pasar Ciawi, Widodo, mengatakan, berdasarkan pendataan terakhir, ada 158 kios yang terletak di Blok C hangus terbakar dalam peristiwa itu. Dari ratusan kios itu, kerugian yang diderita mencapai Rp 16 miliar.

"Total kerugian sementara, dari 158 kios, yang belum terdeteksi 30 orang lagi, kurang lebih Rp 16 miliar," kata dia, Senin (19/12/2022).

Ia juga meminta pemerintah cepat tanggap dalam mengatasi bencanan nonalam itu, sehingga para pedagang yang terdampak bisa mendapat kepastian. Menurut dia, saat ini para pedagang yang terdampak kebakaran belum mendapatkan kepastian dari pemerintah terkait tindak lanjut pascakebakaran.

Widodo menambahkan, para pedagang juga mulai masuk ke lokasi bekas kebakaran untuk mencari sisa barang dagangan mereka yang bisa diselamatkan. Padahal, di satu sisi, penyelidikan masih dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran.

"Saat ini pedagang masih banyak yang trauma dan syok, tapi beberapa di antaranya sudah mulai bersih-bersih agar bisa berjualan kembali. Nah, harapan kami, pemerintah cepat tanggap memberi kepastian agar tidak ada benturan di sini," kata dia

Revitalisasi

Widodo menambahkan, pihaknya juga ingin pemerintah melakukan revitalisasi Pasar Ciawi. Mengingat, pasar yang dibangun sejak 1992 itu dinilai kurang dalam sarana dan prasarana. Apalagi, pada Agustus 2021, juga terjadi kebakaran di Pasar Ciawi.

"Kami sudah ajukan revitalisasi jaringan listrik, penyediaan hidran, apar, pemadam, sejak kebakaran tahun lalu. Namun, sampai saat ini tidak ada yang terealisasi, sehingga terjadi lagi kebakaran. Padahal, pasar ini milik Pemkab Tasikmalaya yang menghasilkan PAD yang besar," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan, mengatakan, berdasarkan data hingga Ahad malam, terdapat 158 kios di Blok C yang hangus akibat kebakaran di Pasar Ciawi. Rata-rata kios yang terbakar itu menjual pakaian, kelontongan, dan kasur, yang notabene barang mudah terbakar. "Sementara belum ada laporan dari blok lainnya," kata dia.

Iwan mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Ia menyerahkan urusan itu kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Ia mengungkapkan, kejadian kebakaran di Pasar Ciawi ini merupakan yang kedua kali dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada Agustus 2021, kebakaran besar juga melanda Pasar Ciawi, tepatnya di Blok A.

"Kami sebenarnya sudah lakukan evaluasi. Pasar Ciawi merupakan salah satu pasar yang akan direvitalisasi. Akibat kejadian ini, para pedagang terdampak diusahakan akan ditempatkan (direlokasi) ke tempat sementara," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement