Kamis 15 Dec 2022 19:46 WIB

Efek Ekor Jas Anies Buat Nasdem dan Safari Politik yang Dinilai tak Etis

Bawaslu menilai safari politik Anies Baswedan masuk kategori kampanye terselubung.

Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan disambut warga yang ingin bersalaman seusai orasi di Pantai Padang, Sumatera Barat, Ahad (4/12/2022). Bawaslu pada Kamis (15/12/2022) menilai, rangkaian safari politik tidak etis dan masuk kategori kampanye terselubung. (ilustrasi)
Foto:

Selain menjadikan Anies bakal capresnya, Nasdem kini juga aktif menggelar safari politik yang dimulai dari Pulau Sumatera. Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, safari politik yang dilakukan Anies Baswedan belakangan ini terbukti sangat efektif mengkonversi suara mengambang atau swing voters menjadi pendukungnya.

Menurut Umam, Anies bisa dibilang sedang berusaha mengkonversi dua basis pemilik loyal yang menjadi swing voters menjadi pendukungnya. Kedua kelompok itu berasal dari yang pertama segmen kelompok mantan pendukung Prabowo yang merasa kecewa terhadap Prabowo.

Kelompok ini merasa ditinggalkan, merasa dikhianati oleh cara politik Prabowo yang sekarang menjadi bagian koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, lanjut dia, segmen yang kedua adalah pendukung Jokowi di periode pertama antara 2014-2019, tapi kemudian belakangan merasa apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi tidak terwakili perjuangan mereka.

"Umumnya kelompok ini adalah kelompok menengah terdidik di masyarakat kita. Mereka memiliki literasi politik yang lebih memadai, sehingga memiliki cara pandang yang lebih kritis terhadap sejumlah kebijakan publik yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan ketika dulu mendukung Jokowi di Pemilu 2014," jelasnya.

Tidak hanya mendongkrak elektabilitas, safari yang digelar Anies Baswedan juga membuat mantan gubernur DKI Jakarta itu berada di puncak tokoh-tokoh yang paling sering dibahas oleh warganet. Berdasarkan analisis Drone Emprit, sepanjang 1-30 November 2022, pemberitaan dan perbincangan seputar Anies Baswedan jauh di atas tokoh-tokoh politik lainnya.

Puncak pembahasan terjadi pada 5 November 2022, yang didorong kunjungan Anies Baswedan ke Kota Medan. Ganjar Pranowo berada di posisi kedua setelah Anies Baswedan dengan kenaikan yang sangat tinggi pada akhir November. Didorong pembahasan tentang 'rambut putih' yang diucapkan Presiden Jokowi sebagai sosok yang memikirkan rakyat.

Langkah safari politik Anies itu kemudian menuai protes sebagian kalangan. Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) misalnya, melaporkan Anies ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

APCD menilai Anies telah melanggar sejumlah ketentuan pemilu ketika menerima petisi dukungan capres dari masyarakat di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh pada 2 Desember lalu.  APCD menilai kegiatan tersebut merupakan kampanye 'colongan' atau kampanye di luar jadwal yang ditetapkan KPU RI.

Selain itu, Anies juga dinilai melanggar aturan kampanye karena menggunakan rumah ibadah sebagai tempat kampanye. Namun, Bawaslu RI menolak laporan tersebut. Sebab, Anies belum ditetapkan sebagai capres resmi oleh KPU RI.

Meski menolak laporan APCD, Bawaslu menilai kegiatan safari politik Anies itu tidak etis. Bawaslu bahkan menilai Anies melakukan kampanye terselubung.

"Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis," kata Komisioner Bawaslu RI Puadi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Puadi menjelaskan, kegiatan safari politik Anies ke sejumlah provinsi itu tidak etis karena masuk kategori kampanye terselubung. Selain itu, safari politik itu juga terkesan 'mencuri start' kampanye capres Pemilu 2024. Untuk diketahui, masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dimulai pada akhir tahun 2023.

Lebih lanjut, Puadi mengatakan bahwa publik telah mengetahui Anies Baswedan merupakan bakal capres yang diusung gabungan partai tertentu. Dengan begitu, publik tentu bisa saja memaknai safari politik itu sebagai kegiatan kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Anies. 

"Hal tersebut jelas bertentangan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua pihak yang hendak berkontestasi dalam pemilu," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu RI itu.

Karena itu, kata Puadi, Bawaslu meminta semua bakal calon peserta Pemilu 2024, termasuk Anies, untuk menahan diri agar tidak berkampanye atau kegiatan apa pun yang bertujuan menyosialisasikan diri. "Sebab, saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye," ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menjelaskan, silaturahim kebangsaan yang dilakukan oleh Anies dan Partai Nasdem bukanlah ajang kampanye.

"Ada yang mengatakan Anies berkampanye terselubung, ada yang mengatakan Anies curi start kampanye. Saya pastikan Anies Baswedan belum resmi sebagai calon presiden karena belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujar Ali lewat keterangan tertulisnya, Ahad (11/12/2022). 

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement