Kamis 15 Dec 2022 19:25 WIB

Pemkab Cianjur Target Proses Belajar Mengajar Bisa Berjalan Pekan Depan

Bagi sekolah yang bangunannya masih laik dapat digunakan langsung

Red: Nur Aini
 Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan proses belajar mengajar di alokasi terdampak gempa Cianjur sudah dapat berjalan Senin pekan depan (19/12/2022). Bagi sekolah yang bangunannya masih laik dapat digunakan langsung sedangkan yang rusak disiapkan tenda darurat untuk ruang kelas.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Kamis (15/12/2022), mengatakan tercatat 540 sekolah yang terdampak gempa, sebagian besar mengalami rusak berat nyaris rata dengan tanah, sehingga tenda untuk ruang kelas banyak dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan seperti biasa. "Saat ini yang sudah terpenuhi baru sekitar seratusan tenda, masih butuh banyak tenda untuk ruang kelas di sekolah yang rusak. Sekolah yang rusak ringan sudah ada yang mulai menjalani proses belajar mengajar secara normal sejak pekan ini," katanya.

Baca Juga

Kegiatan belajar mengajar tutur Bupati Cianjur, harus segera dilaksanakan karena dikhawatirkan jika terlalu lama belajar di tenda pengungsian akan menurunkan kualitas pendidikan. Sebelumnya anak didik menjalani proses belajar mengajar secara daring karena pandemi. "Saya ingin warga Cianjur, segera bangkit dan kehidupan terutama pendidikan dapat kembali berjalan normal, untuk sekolah yang rusak berat akan segera dilakukan pembangunan, namun untuk sementara dibangunkan tenda untuk ruang kelas," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, mengatakan dari lima ratusan sekolah yang membutuhkan tenda untuk ruang kelas baru di 80 sekolah, sudah terpenuhi dengan jumlah 1 tenda untuk masing-masing sekolah.

Sedangkan kegiatan belajar mengajar ditargetkan sudah dapat digelar 19 Desember atau pekan depan, namun pihaknya mencatat sudah banyak sekolah yang memulai pembelajaran normal pekan ini karena bangunan sekolah hanya mengalami rusak ringan. "Kita sedang upayakan mencari tenda untuk sekolah yang membutuhkan, kebutuhannya lebih dari 100 tenda yang akan dijadikan ruang kelas. Kami berharap ada donatur yang bisa membantu kebutuhan tenda untuk ruang kelas," kata Akib.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement