Rabu 14 Dec 2022 05:30 WIB

Menhub Ungkap 3 Puncak Arus Mobilisasi Nataru

Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini diperkirakan sebesar 44,1 juta orang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Friska Yolandha
Pengendara mobil melintas di jalur contra flow saat terjadi kemacetan di jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur, Jumat (24/12). Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta orang, yang merupakan 16,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara mobil melintas di jalur contra flow saat terjadi kemacetan di jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur, Jumat (24/12). Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta orang, yang merupakan 16,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah tak akan melakukan pembatasan kegiatan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Adapun selama masa tersebut, pihaknya sudah memprediksi tiga puncak arus mobilisasi masyarakat.

"Kita perkirakan ada tiga sebaran (puncak arus mobilisasi). Pertama, tanggal 20 (Desember) di mana anak-anak mulai libur. Sebaran kedua adalah pada saat Natal (tanggal 25 Desember). Ketiga adalah pada saat Tahun Baru (31 Desember dan 1 Januari)," ujar Budi usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Kendati tak ada pembatasan kegiatan masyarakat, masih terdapat wacana tes Covid-19 bagi pengguna moda transportasi pesawat dan kereta. Namun hal tersebut belum menjadi keputusan, dan kemungkinan akan diambil kesepakatan pada pekan ini.

"Kecenderungannya seperti pada saat Lebaran bahwa kita tidak memberikan pembatasan pada darat, tetapi akan tetap memberikan pembatasan kepada kereta api dan udara. Namun demikian itu adalah kewenangan (Satgas Covid-19) untuk melaksanakan," ujar Budi.

Adapun dalam rapat kerja dengan Komisi V, ia memaparkan survei yang telah dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub. Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta orang, yang merupakan 16,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Adapun moda transportasi terbanyak yang akan dipakai adalah mobil pribadi, sebanyak 28,26 persen. Selanjutnya sepeda motor (16,47 persen), kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), dan pesawat (11,02 persen).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement