Selasa 13 Dec 2022 19:36 WIB

Gempa di Bali Akibat Aktivitas Sesar Naik Flores

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal.

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2 yang terjadi di wilayah Bali akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Selasa menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.

Baca Juga

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," paparnya.

Ia mengemukakan, gempa bumi yang terjadi pada Selasa, 13 Desember 2022 pukul 17.38 WIB di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement