REPUBLIKA.CO.ID, LALAN - Warga Kecamatan Lalan khususnya kalangan petani Kelapa kini mulai tersenyum lebar. Pasalnya, setelah Pemkab Muba menjajaki kerja sama dengan PT Mahligai Indococo Fiber (MIF) untuk menggarap pengolahan sabut kelapa, kini tinggal beberapa langkah lagi limbah sisa kelapa yang selama ini hanya menjadi sampah akan menghasilkan cuan alias pundi-pundi uang.
Hal ini dipertegas Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud saat meninjau Gedung Produksi Sentra Kelapa Terpadu Desa Purwo Agung Kecamatan Lalan, Senin (12/12/2022). Gedung tersebut telah diproyeksikan menjadi pabrik pengolahan hilirisasi sabut kelapa.
"Nantinya tahun depan tidak ada lagi tumpukan limbah kelapa di Lalan ini. Semuanya akan diolah dan menghasilkan uang bagi petani kelapa," ungkap Apriyadi.
Menurutnya pengolahan sabut kelapa orientasi ekspor sebagai lokomotif hilirisasi kelapa tentunya mampu menghidupkan perekonomian petani kelapa. "Namun, perlu saya ingatkan manajemen organisasi ini harus bisa berjalan dengan baik agar bisa menghasilkan output sesuai dengan apa yang diharapkan. Utamakan transparansi, agar kerja dan usaha kita untuk mensejahterakan para petani bisa terwujud," terangnya.
Ia mengungkapkan, terdata ada sekitar 20 ton lebih per hari sampah kelapa hanya terbuang saja di Kecamatan Lalan. "Kalau operasional nanti tahun depan sudah lancar, pabrik pengolahan hilirisasi kelapa di Lalan ini akan maksimal mensejahterakan petani kelapa dan warga di Lalan," tuturnya.
Pada kesempatan itu salah satu petani kelapa di Lalan, Bagiyo, menyebut keberadaan pabrik hilirisasi kelapa di Lalan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi dirinya. "Selama ini sisa kelapa ini hanya terbuang saja dan menumpuk menjadi sampah. Alhamdulillah berkat terobosan Pak Pj Bupati Apriyadi kami jadi bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Sisa kelapa kami nanti bisa dibeli dan menghasilkan produk baru yang bermanfaat," tukasnya.