REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendorong evaluasi program deradikalisasi dan pengawasan deteksi dini Densus 88 Antiteror dan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri agar kasus bom bunuh diri oleh terorisme tidak terjadi lagi.
"Pelaku bom bunuh diri di Polsek AstanaanyarBandung merupakan pemain lama karena pelaku merupakan narapidana terorisme bom panci di Cicendo Bandung 2017," kata Koordinator Bidang DPP KNPI Rasminto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (12/12).
Artinya, sambung dia, ada sesuatu yang salah dan perlu dievaluasi dari program deradikalisasi hingga pengawasan deteksi dini dari Densus 88 Antiteror serta Baintelkam Mabes Polri.
KNPI, kata dia, menyayangkan aksi bom bunuh diri yang menewaskan seorang anggota polisi tersebut terjadi saat program deradikalisasi tengah gencar dilakukan.
Atas kejadian itu, Rasminto mengaku ironis. Apalagi, anggaran program pemberantasan terorisme dan deradikalisasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri tahun 2022 tergolong besar yangmencapai Rp1,5 triliun.
Menurut dia, dengan anggaran sebesar itu seharusnya program deradikalisasi dapat berhasil yang ditandai tidak adanya aksi terorisme. Terlebih pelaku merupakan pemain lama yang baru bebas dengan kasus sama, yakni bom panci di Cicendo Bandung pada 2017.
Ia mengatakan aksi teror di Polsek AstanaanyarBandung bisa berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi yang sedang dibangun pemerintahan Joko Widodo.
"Aksi terorisme ini dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di tengah situasi resesi global dan bangkit dari pandemi Covid-19," kata dia.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar kesigapan aparat terkait lebih tinggi dalam mengantisipasi kemungkinan ancaman teroris di Tanah Air. Tidak hanya itu, ia menyarankan agar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo segera mengevaluasi total satuan yang bertanggung jawab atas kejadian aksi terorisme tersebut
"Dalam rangka menjaga kepercayaan publik bidang keamanan, Kapolri agar segera mengevaluasi menyeluruh terhadap satuan yang bertanggung jawab atas kejadian aksi terorisme bom Astanaanyar," harapnya.