Senin 12 Dec 2022 16:47 WIB

Wali Kota Blitar Dirampok, Polisi Selidiki Mobil Pelat Merah

Mobil pelat merah itu diduga digunakan pelaku perampokan.

Rohaniawan mengambil sumpah Wali Kota Blitar Santoso (kanan) saat pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020). Santoso menjadi korban perampokan pada Senin pagi.
Foto: Antara/Moch Asim
Rohaniawan mengambil sumpah Wali Kota Blitar Santoso (kanan) saat pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020). Santoso menjadi korban perampokan pada Senin pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, mendalami dari rekaman CCTV di bagian luar rumah dinas yang sempat merekam adanya mobil pelat merah diduga mobil yang digunakan pelaku perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

"Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono di Blitar, Senin.

Baca Juga

Ia juga menambahkan, dari keterangan para saksi sempat melihat secara samar minibus masuk ke dalam rumah dinas Wali Kota. Hingga saat ini, polisi juga masih mendalami kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso itu.

Ia mengatakan, para pelaku itu masuk ke dalam rumah dinas setelah melumpuhkan para penjaga dari Satpol PP Kota Blitar. Ada tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang sedang bertugas dan mereka disekap.

"Setelah melumpuhkan, baru membuka pintu dan mobil dimasukkan ke dalam baru ditutup lagi. Sementara masih kami petakan kan pintu gerbang awalnya tertutup," ujar dia.

Kapolres juga mengatakan sebenarnya saat kejadian semua CCTV masih dalam keadaan aktif, namun pelaku merusak decorder dari CCTV.

"Kalau saat kejadian semua aktif. Pelaku informasinya merusak (decorder CCTV) dan kami masih dalami. Kami lakukan olah TKP awalnya hanya konstruksi kejadian. Untuk barang bukti belum identifikasi, karena itu tim identifikasi akan ambil sidik jari," kata Kapolres.

Saat ini, tim dari Polda Jatim juga sudah di Blitar melakukan olah TKP. Hingga kini, olah TKP masih berlangsung guna mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang korbannya adalah Wali Kota Blitar Santoso dan istri.

Ia juga menegaskan, kondisi dari Wali Kota Blitar dan istri masih trauma secara psikologis, namun secara fisik tidak ada luka serius di tubuh mereka. "Pastinya banyak motif dan dugaan terjadi, nanti akan kami lihat jalannya penyidikan. Kami update lagi," kata dia.

Kasus pencurian disertai dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dan istri. Saat kejadian, tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap, begitu juga dengan Wali Kota Blitar dan istri juga disekap.

Dalam kasus itu, pelaku diduga 4-5 orang beraksi pada Senin pagi, sekitar jam 03.00-04.00 WIB. Mereka membawa senjata tajam dan meminta tuan rumah menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga.

Mereka membawa kabur uang dan perhiasan dengan total senilai sekitar Rp400 juta.Sedangkan untuk pengawal pribadi saat kejadian masih belum berdinas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement