Senin 12 Dec 2022 16:18 WIB

Jasa Marga Prediksi 2,73 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Saat Nataru 

Puncak arus mudik Natal pada Jumat (23/12/2022) dan Tahun Baru jatuh pada 30 Desember

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur memberikan paparan tentang kesiapan Jasa Marga dalam menghadapi arus mudik Nataru.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur memberikan paparan tentang kesiapan Jasa Marga dalam menghadapi arus mudik Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) memperkirakan ada kenaikan trafik kendaraan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, volume lalu lintas yang ke luar Jabotabek melalui empat gerbang tol utamanya mencapai 2,73 juta kendaraan pada periode tersebut. 

"Angka ini naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,6 juta kendaraan," kata Subakti di Gedung Kementerian BUMN, Senin (12/12/2022). 

Pada arus mudik Nataru tahun ini, Subakti menuturkan, distribusi lalu lintas 47 persen menuju arah timur atau Tol Trans Jawa. Lalu sekitar 30,6 persen ke arah barat atau Merak dan 22,4 persen menuju ke selatan atau Ciawi. 

Subakti menambahkan, puncak arus mudik pada masa Nataru 2022/2023 terbagi menjadi dua sesi. "Puncaknya untuk arus mudik Natal pada Jumat (23/12/2022) dan untuk puncak arus mudik Tahun Baru jatuh pada 30 Desember 2022," tutur Subakti.

Sementara itu untuk volume lalu lintas yang masuk Jabotabek pada masa Nataru tahun ini diprediksi mencapai 2,71 juta kendaraan. Angka tersebut meningkat 1,2 persen dibandingkan periode yang sam apada tahun sebelumnya.  

Untuk mengantisipasi peningkatan trafik kendaraan, Subakti memastikan Jasa Marga juga menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas. Dia memastikan, Jasa Marga akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas. 

Beberapa ruas tol Jasa Marga yang diprediksi mengalami kepadatan kendaraan lalu lintas yakni Tol Jakarta-Cikampek kilometer 48 hingga kilometer 66 dan kilometer 70 sampai kilometer 72. Selagi itu juga Jalan Tol Cikampek-Palimanan di kilometer 185 hingga kilometer 188. 

"Kami juga akan memfungsikan jalan tol yang belum beroperasi. Tidak perlu adanya one way. One way ini, rest area harus hidup. Kami tetap siapkan meskipun one way tidak terjadi," ungkap Subakti. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement