Ahad 11 Dec 2022 04:45 WIB

Harimau Sumatera Diduga Mangsa Ternak Warga di Pelalawan

Di sekitar lokasi, ada jejak harimau namun tak jelas lantaran terhapus air hujan.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Harimau Sumatera.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Harimau Sumatera.

REPUBLIKA.CO.ID, PELALAWAN -- Kepala Besar (Kababes) Balai Konservasi Sumber Daya Alam  BKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan pihaknya mendapatkan laporan warga yang hewan ternaknya dimangsa harimau Sumatera. Kejadian itu berada di Desa Lubuk Raja, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Peternak yang melapor atas nama Sami tersebut menurut Genman, menemukan sapinya dalam keadaan mati. Pada bagian ekor sapi seperti dimakan satwa liar.

Baca Juga

"Sami juga melakukan pengecekan di sekitar lokasi dan menemukan jejak satwa diduga Harimau Sumatera," kata Genman, Sabtu (10/12/2022).

Sami biasanya menggembalakan sapinya di kebun milik perusahaan sawit PT Serikat Putra. Setelah Sami melapor, BKSDA lalu menurunkan tim untuk melakukan pengecekan ke lapangan. Memang menurut Genman, tim menemukan jejak harimau di sekitar lokasi kejadian.

"Di lokasi kejadian tim menemukan jejak satwa Harimau Sumatera, namun agak kurang jelas karena terkena air hujan," ucap  Genman.

Menurut hasil pengamatan petugas di areal hutan terdekat di sekitar lokasi, tim memastikan lokasi tersebut adalah areal berhutan yang disebut warga setempat sebagai 'hutan kepungan sialang'. Hutan kepungan Sialang itu seluas lebih 15 hektar berjarak lebih kurang dari 28 Km dari  SM Kerumutan.

Informasi lainnya, warga setempat menyebut tiga kambing milik karyawan perusahaan juga hilang, namun tidak mengetahui penyebabnya. Usai melakukan koordinasi dengan warga, petugas turut menghimbau pihak perusahaan untuk memasang kamera trap, memastikan satwa yang muncul di sekitar lokasi.

"Di akhir kegiatan mitigasi tim menghimbau perusahaan memasang kamera trap dan papan himbauan terkait satwa liar. Kemudian menghimbau pihak perusahaan dan warga desa untuk berhati-hati dan waspada, serta tidak anarkis terhadap satwa liar dan segera mengandangkan hewan ternak," kata Genman menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement