Ahad 11 Dec 2022 01:06 WIB

Polres Bogor Siagakan 1.200 Personel untuk Pengamanan Libur Nataru

Polres Bogor melakukan sejumlah persiapan jelang Nataru

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin. Polres Bogor telah melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan terhadap libur serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Kabupaten Bogor. Adapun jumlah personel yang disiagakan yakni sebanyak 1.200 personel.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin. Polres Bogor telah melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan terhadap libur serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Kabupaten Bogor. Adapun jumlah personel yang disiagakan yakni sebanyak 1.200 personel.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Polres Bogor telah melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan terhadap libur serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Kabupaten Bogor. Adapun jumlah personel yang disiagakan yakni sebanyak 1.200 personel.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan persiapan yang dilakukan mulai dari pendataan, pemetaan potensi kerawanan, patroli, imbauan, serta kegiatan kepolisian lain. Dengan tujuan untuk memberikan, menghadirkan rasa aman, rasa nyaman dan kelancaran pelaksanaan kegiatan perayaan Nataru. “Kami sudah mempersiapkan personel pengamanan untuk di tempat-tempat ibadah, di tempat-temoat wisata di lokasi-lokasi publik lainnya. Itu berpotensi digunakan kegiatan perayaan ibadah natal maupun perayaan kegiatan perayaan menyambut tahun 2023,” kata Iman, Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga

Iman menjelaskan, berdasarkan hasil kajian, wilayah yang paling dipadati oleh masyarakat dan wisatawan yakni wilayah Puncak. Di mana di wilayah Puncak terdapat banyak lokasi wisata dan hotel. Melihat dari potensi kepadatan yang akan timbul, lanjut dia, Polres Bogor sudah menetapkan penugasan anggota khususnya di jalur-jalur yang menuju ke destinasi wisata. Baik di wilayah Puncak, Sentul, dan Kabupaten Bogor bagian barat yang juga digemari wisatawan. “Kemudian aktivitas masyarakat juga, baik itu sosial dan budaya dalam rangka nataru juga cukup meriah, sehingga potensi banyaknya kegiatan masyarakat ini berkaibat pada munculnya kemacetan itu sangat besar. Oleh karena itu kami konsen pada titik-titik tersebut,” ujar Iman.

Terkait pengalihan arus lalu lintas, menurut Iman hal itu bisa dilakukan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Seperti sistem satu arah atau one way, ganjil-genap, dan pengalihan arus ke Sukabumi atau Jonggol. “Rekayasa lalu lintas mulai di operasi Nataru, mungkin sekitar tanggal 19 Desember kami sudah mulai melakukan upaya upaya rekayasa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement