Rabu 07 Dec 2022 17:23 WIB

Suplai Magma dan Anomali Panas Jelang Erupsi Merapi

Suplai magma Gunung Semeru, berdasarkan data PVMBG telah terjadi sejak Oktober.

Warga melihat Gunung Semeru yang mengeluarkan material vulkanis dari Desa Sumberwuluh,Lumajang, Jawa Timur, Senin (5/12/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Foto:

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan operasional penerbangan di bandara sekitar Gunung Semeru, seperti Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Juanda Surabaya tetap beroperasi normal sejak erupsi terjadi. Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan monitoring secara intensif terkait perkembangan informasi terkini pascaerupsi Gunung Semeru untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara terdekat.

 

Khusus Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Isnin mengatakan memang terdampak abu vulkanik. Namun, tidak sampai membuat bandara tersebut ditutup.

“Operasional penerbangan tetap berjalan normal. Kami akan terus melakukan monitoring secara intensif dan menyiapkan langkah mitigasi sesuai aturan," kata Isnin.

VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Cin Asmoro mengatakan, AP II masih terus memantau bersama pemangku kepentingan yang lain sebagai upaya antisipasi. Cin memastikan, Bandara Banyuwangi secara intens berkordinasi. 

 

“Ini dilakukan untuk memitigasi dan memonitoring dengan Instansi terkait seperti Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya, BMKG, Airnav Indonesia, dan maskapai,” tutur Cin. 

 

Sementara itu, bandara yang dikelola PT Angkasa Pura  I (Persero) juga ada yang berada dekat dengan Gunung Semeru yakni Bandara Juanda Surabaya. VP Corporate Secretary AP I Rahadian D Yogisworo memastikan hingga saat ini operasional penerbangan dan pelayanan jasa kebandarudaraan di Bandara Juanda Surabaya tetap berjalan secara normal.

Berdasarkan pantauan citra Satelit Cuaca Himawari, per hari ini (7/12/2022) pukul 13.00 WIB menunjukkan arah angin dan sebaran debu vulkanik tidak bergerak ke arah kawasan ruang udara Bandara Juanda Surabaya. Rahadian memastikan, personel di Bandara Juanda Surabaya telah melakukan serangkaian pengujian lapangan melalui paper test untuk mengetahui sebaran abu di wilayah aerodrome bandara dengan hasil negatif.

Rahadian menuturkan, AP I terus berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Airnav Indonesia, dan maskapai penerbangan. “Koordinasi ini untuk melakukan monitoring secara berkala terkait persebaran debu vulkanik di kawasan ruang udara bandara,” ujar Rahadian. 

Rahadian memastikan AP I siap untuk menerapkan rencana antisipasi atau contingency plan dengan berpedoman pada Airport Disaster Management Plan (ADMP) jika diperlukan penanganan. Khususnya terkait keadaan darurat yang disebabkan oleh faktor alam dan bencana alam.

 

photo
Kronologi Semeru meletus. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement