REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perusahaan teknologi finansial PT Amartha Mikro Fintek membantu mendigitalisasi 50.000 UMKM di Sumatera Barat melalui petugas lapangan yang memberikan edukasi kepada pelaku UMKM. "Sumatera Barat merupakan provinsi dengan adopsi UMKM digital tertinggi dibandingkan seluruh wilayah operasional Amartha di Indonesia," kata Senior Business Development Lead Amartha Aditya Pratomo di Padang, Selasa (7/12/2022) pada media gathering dengan tema Digitalisasi UMKM Sumbar.
Menurut dia, angka ini tumbuh signifikan dibanding 2021 yang baru menjangkau 10.000 UMKM di Sumbar."Ini menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi dengan adopsi digital tertinggi di seluruh wilayah operasional Amartha," kata dia.
Ia menjelaskan digitalisasi UMKM dilakukan lewat aplikasi Amartha+ yang telah hadir di wilayah Sumatera sejak 2020. Dengan aplikasi ini, mitra UMKM binaan Amartha dapat memperluas layanannya mulai dari pembayaran tagihan rumah tangga, layanan pembelian pulsa dan voucher online, hingga pembayaran angsuran secara digital.
"Dengan tambahan layanan ini, mitra UMKM dapat memperoleh pendapatan lebih besar dan memberikan akses layanan belanja digital di pedesaan," ujarnya.
Ia memaparkan aplikasi Amartha+ telah memudahkan mitra UMKM untuk memperoleh pendapatan tambahan lewat layanan digital. "Mitra yang sebelumnya menjalankan usaha rumah makan, warung kelontong, warung kopi, dan lain-lain, kini bisa memberikan layanan pembayaran digital di desanya lewat aplikasi," ujarnya.
Selain itu, jumlah transaksi di aplikasi Amartha+ juga menunjukkan tren yang terus bertumbuh. Hingga Oktober 2022, transaksi di aplikasi Amartha+ tahun ini mencapai lebih dari Rp55 miliar.
Beberapa fitur yang menjadi kontributor transaksi tertinggi di aplikasi Amartha+ adalah fitur pembayaran angsuran per pekan dari mitra UMKM dan layanan pembelian digital seperti pulsa, paket data, token listrik, dan lain-lain.
Untuk mendukung percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, Amartha mengerahkan lebih dari 5.000 tenaga lapangan yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha untuk memberikan edukasi literasi digital. Khusus di wilayah Sumatera Barat, Amartha mengadakan program #AyoPakeAmartha+, yang memberikan sosialisasi penggunaan Amartha+ di daerah Payakumbuh dan sekitarnya.
"Digitalisasi UMKM sejalan dengan visi Amartha yakni menghadirkan kesejahteraan yang merata, karena lewat digitalisasi UMKM dapat mengembangkan skala usahanya dan menjadi lebih sejahtera," kata dia.
PT Amartha Mikro Fintek didirikan pada 2010 sebagai perusahaan microfinance. Pada 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Amartha telah menyalurkan modal kerja lebih dari Rp9,6 triliun kepada lebih dari satu juta perempuan pengusaha mikro di 35.000 desa di Indonesia.