Senin 05 Dec 2022 20:14 WIB

Dinkes: 47.186 Anak di Lhokseumawe Jadi Sasaran Imunisasi Polio

Semoga target imunisasi polio tersebut tercapai pada putaran pertama.

Tenaga kesehatan memberikan imunisasi polio kepada seorang balita (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Tenaga kesehatan memberikan imunisasi polio kepada seorang balita (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Aceh, menyatakan sebanyak 47.186 anak di daerah itu menjadi sasaran imunisasi polio yang akan dilaksanakan secara serentak pada 12 Desember 2022. Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Erlawati di Lhokseumawe, Senin (5/12/2022)  mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi target yang ditentukan provinsi sebesar 95 persen dari total sasaran 47.186 anak yang akan diberikan imunisasi tetes polio.

"Mudah-mudahan target imunisasi polio tersebut tercapai pada putaran pertama yang berlangsung selama satu minggu dan tambahan lima hari untuk upaya melengkapi target imunisasi. Jika tidak tercapai, maka akan dilakukan pada putaran kedua," kata Erlawati.

Baca Juga

Erlawati merincikan sasaran estimasi dari Pusdatin Kemenkes RI untuk Sub PIN Polio Kota Lhokseumawe yang mencapai 47.186 anak dengan rincian nol sampai lima tahun sebanyak 19.410 anak. Kemudian, usia lima hingga tujuh tahun sebanyak 7.857 anak. Serta usia tujuh sampai 12 tahun sebanyak 19.919 anak.

Sementara, data anak dari tujuh Puskesmas di Kota Lhokseumawe, jumlah anak usia nol hingga 12 tahun sebanyak 39.258 orang. Sedangkan jumlah sasaran imunisasi 47.186 anak.

"Nantinya, data tersebut akan kami sesuaikan dengan kondisi riil saat imunisasi polio. Kami mengajak orang tua berpartisipasi imunisasi polio tersebut," kata Erlawati.

Erlawati mengatakan imunisasi polio yang dilakukan serentak tersebut sebagai upaya menindaklanjuti kejadian luar biasa (KLB) kasus polio di Kabupaten Pidie. "Imunisasi polio tersebut juga sesuai rekomendasi Komite Ahli Nasional Surveilans PD3I dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)," kata Erlawati.

"Untuk kasus polio di Kota Lhokseumawe, hingga saat ini masih nihil. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama semua pihak untuk menyukseskan program imunisasi tersebut," katanya.

Erlawati menyebutkan pemberian imunisasi polio ini dilakukan dengan cara ditetes, setiap anak mendapatkan dua tetes vaksin polio dan tidak ada efek samping pemberian vaksin tersebut.

"Tapi, ada beberapa kondisi di mana balita tidak boleh diberikan vaksin ataupun harus ditunda pemberian vaksin polionya, di antaranya anak yang sedang sakit diare," kata Erlawati.

Erlawati mengharapkan agar seluruh anak usia nol sampai 12 tahun yang ada di Kota Lhokseumawe mendapatkan imunisasi polio untuk mencapai bebas polio di daerah tersebut. "Kami juga sudah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada orang tua anak melalui Puskesmas dan sekolah-sekolah agar program imunisasi berjalan lancar," kata Erlawati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement