Berdasarkan pemetaan lokasi yang dilakukan oleh Badan Geologi, kerusakan paling parah akibat guncangan gempa bumi tersebut terjadi di daerah yang disusun oleh endapan breksi dan lahar Gunung Gede. Secara morfologi, daerah yang mengalami kerusakan pada umumnya adalah daerah dengan morfologi perbukitan bergelombang.
Di Kecamatan Cugenang intensitas mencapai VII-VIII Modified Mercalli Intensity (MMI). Itu ditandai dengan kerusakan bangunan yang sangat masif, terutama di Desa Gasol, Sarampad, serta Cugenang.
Selain kerusakan bangunan, guncangan gempa juga memicu terjadinya gerakan tanah. Gerakan tanah itu berada pada area yang disusun oleh produk gunung api tua yang telah mengalami pelapukan.