REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menyiapkan dua layanan kereta api yang akan mendukung konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), yaitu LRT Jabodebek dan kereta feeder. Dengan menggunakan LRT Jabodebek, pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Halim Perdanakusuma.
Pelanggan nantinya dapat berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena kedua layanan itu terintegrasi di lokasi yang sama. "Hadirnya LRT Jabodebek dan feeder ini akan mempermudah konektivitas masyarakat untuk menuju stasiun KCJB melalui sistem transportasi yang bebas kemacetan dan tepat waktu," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus di Jakarta, Senin (5/11/2022).
Untuk mempermudah masyarakat, menurut Joni, headway LRT Jabodebek di rute Dukuh Atas-Halim pada jam sibuk dapat mencapai delapan menit sekali. Menurut dia, hal tersebut dapat direalisasikan karena KAI sudah menerapkan teknologi paling modern dalam operasional LRT Jabodebek.
"Masyarakat juga dapat menggunakan KRL Commuterline menuju stasiun yang terkoneksi dengan LRT Jabodebek yaitu Stasiun Sudirman dan Cawang untuk selanjutnya meneruskan perjalanan menggunakan LRT ke Stasiun KCJB Halim," ujar Joni.
Setelah menempuh perjalanan LRT Jabodebek selama 20 menit, sambung dia, perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Di Padalarang, KAI telah menyediakan layanan kereta feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB.
Adapun waktu tempuh kereta feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung adalah hanya 18 menit. Dengan menggunakan layanan kereta yang sudah terkoneksi tersebut, kata Joni, total waktu yang dibutuhkan antara pusat kota Jakarta dan Bandung sekitar satu jam perjalanan.
"Dengan teknologi dan SDM terbaik KAI akan memastikan bahwa seluruh perjalanan kereta api tersebut beroperasi tepat waktu seperti layanan KAI yang sudah ada saat ini," kata Joni.
Dia pun menyampaikan, PT KAI terus mempersiapkan sarana dan prasarana untuk operasional kereta feeder KCJB berupa lima rangkaian KRDE. Nantinya, setiap rangkaiannya terdiri dari lima kereta. Dalam satu rangkaian, kereta feeder KCJB berkapasitas 280 pelanggan.
Guna menambah kenyamanan pelanggan, KA Feeder KCJB dilengkapi dengan fasilitas rak bagasi dan toilet. Untuk prasarana kereta feeder KCJB, saat ini pembangunan fisik ruang tunggu khusus pelanggan KCJB di Stasiun Bandung dan Cimahi telah selesai 100 persen.
Sedangkan di Stasiun Padalarang masih dalam proses pembangunan. PT KAI dan KCIC sedang menyiapkan fasilitas dan standar pelayanan minimum untuk park and ride dan ruang tunggu KA Feeder KCJB.
Joni menambahkan, PT KAI akan memastikan, perpindahan antarmoda, antarperon, ketersediaan ruang tunggu, dan fasilitas yang disediakan untuk pelanggan dibuat nyaman dan semudah mungkin. "Hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB ini diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan KCJB yang merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara," katanya.