REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gunung Semeru masih mengalami erupsi hingga Selasa (29/11/2022). Berdasarkan laporan petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Semeru, Kiswanto, gunung berketinggian 3.676 mdpl tersebut tercatat mengalami 12 kali erupsi.
Data erupsi tersebut terjadi pada periode Selasa (29/11/2022) pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Amplitudo erupsi ini sekitar 18 hingga 22 milimeter (mm). "Dan lama gempa 100 hingga 105 detik," kata Liswanto.
Selain itu, Gunung Semeru juga mengalami lima kali gempa harmonik dengan amplitudo tiga sampai enam mm. Kemudian lama gempanya sekitar 441 hingga 1.879 detik.
Ada pun tingkat aktivitas Gunung Semeru masih level III atau siaga. Sebab itu, dia merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
"Itu karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelasnya.
Selanjutnya, dia juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Hal ini karena area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Kemudian masyarakat diharapkan mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Hal ini terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Lalu juga mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.