REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi digital saat ini, mengharuskan kita untuk terus beradaptasi dalam menghadapi perubahan. Peran teknologi sudah mendisrupsi banyak kehidupan manusia di segala aspek termasuk aspek ekonomi.
Namun ternyata, berdasarkan temuan hasil riset Pusat Riset Ekonomi Makro Keuangan (PREMK) BRIN di tahun 2021, terdapat kesenjangan yang cukup besar antara usaha skala besar dan mikro kecil dalam memanfaatkan teknologi digital.
Selain itu, usaha mikro kecil belum banyak dapat diakses karena isu infrastruktur, literasi teknologi, dan ketersediaan teknologi. Literasi dan adopsi teknologi menjadi hal yang penting dilakukan karena mengingat pemanfaatan teknologi akan menentukan tingkat produktivitas dan daya saing baik di nasional maupun internasional.
“Teknologi saat ini masih dipahami dalam proses untuk mengembangkan ekonomi di sisi hilir, namun masih lemah di sisi hulu nya. Oleh karena itu kolaborasi keduanya jadi langkah strategis yang harus didukung bersama. Aspek produktivitas jadi hal yang penting untuk dikaji yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia," ujar Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN, Dr Zamroni dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (28/11/2022).
Zamroni mengatakan, harapannya dan meyakini kolaborasi riset yang akan dilakukan nantinya dapat memberikan kontribusi yang real bagi masyarakat dalam upaya mendukung ekonomi di Indonesia.
Perjanjian Kerja sama ini menjadi bentuk kolaborasi antara Pusat Riset Ekonomi Makro Keuangan BRIN dengan Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) melalui ITDRI (Indonesia Telecommunication & Research Institute).
PREMK-BRIN percaya bahwa kolaborasi bersama Telkom-ITDRI akan mempercepat transformasi digital khususnya bagi pelaku UMKM di Indonesia. Penandatanganan PKS ini dilakukan di Gedung PDDI-BRIN pada tanggal 16 November 2022 dan dihadiri oleh Chairman of ITDRI, Jemy V Confido, Kepala Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr. Zamroni, EVP Divisi Business Service Telkom Indonesia, Eddy Sofryano dan Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN, Dr Mego Pinandito MEng.
“Ketika berbicara tentang UMKM, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Dalam hal ini kita harus membantu rekan - rekan UMKM agar bisa menjadi kekuatan ekonomi nasional yang benar- benar tidak tergoyahkan. Dengan kolaborasi bersama rekan - rekan dari BRIN, ini menjadi inisiatif yang sangat baik untuk riset kita secara cermat, mendalam dan objektif terkait riset kesiapan digitalisasi UMKM” Ujar Jemy V Confido, Chairman of ITDRI.
Jemy meyakini, bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi nasional, dengan adanya digitalisasi yang berlangsung diseluruh dunia maka seluruh sektor akan tedisrup teknologi. Oleh karena itu, kolaborasi riset ini harus didukung karena menjadi inisiatif yang sangat baik sebagai bentuk riset dalam menyiapkan kesiapan digital UMKM.
Sebelumnya, keduanya telah melakukan kolaborasi riset secara berkala di Mandalika, kali ini keduanya akan berkolaborasi untuk melakukan penelitian bersama mengenai pengembangan teknologi digital usaha mikro kecil dan menengah yang menjadi solusi peningkatan efisiensi dan produktivitas UMKM. Adapun kolaborasi riset ini akan dilakukan di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dengan memiliki 3 tujuan penelitian meliputi; Identifikasi karakter teknologi UMKM, mengembangkan teknologi digital untuk UMKM dan mengembangkan model adopsi berbasis kolaborasi Penta-Helix.
Melalui 3 pilar utama yang dimiliki Telkom-ITDRI yaitu Learning, Research and Innovation, kolaborasi keduanya diyakini dapat saling berkontribusi dalam mempercepat transformasi Indonesia melalui digitalisasi UMKM yang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing perekonomian nasional. Selain berkolaborasi dengan Huawei, Telkom-ITDRI sudah banyak melakukan kolaborasi bersama partner lain dalam lingkup Learning, Research & Innovation.