Senin 28 Nov 2022 10:37 WIB

Pemkot Bandung Siapkan Rumah Sakit untuk Korban Gempa Cianjur 

Rumah sakit untuk menampung pasien korban gempa Cianjur pascaoperasi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi pencarian korban gempa di Cianjur. Pemkot Bandung akan menyiapkan rumah sakit eks Kawaluyaan untuk menampung pasien korban gempa Cianjur yang telah menjalani operasi di rumah sakit di Kota Bandung.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Ilustrasi pencarian korban gempa di Cianjur. Pemkot Bandung akan menyiapkan rumah sakit eks Kawaluyaan untuk menampung pasien korban gempa Cianjur yang telah menjalani operasi di rumah sakit di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menyiapkan rumah sakit eks Kawaluyaan untuk menampung pasien korban gempa Cianjur yang telah menjalani operasi di rumah sakit di Kota Bandung. Pascaoperasi, mereka dikhawatirkan belum dapat kembali pulang ke Cianjur. 

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, banyak korban gempa bumi Cianjur yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Bandung untuk menjalani operasi. Sebagian besar mengalami trauma dan patah tulang. 

Baca Juga

"Jadi gini dalam musibah kebencanaan gempa bumi pasti cukup banyak korban itu trauma dan patah tulang, Kota Bandung menjadi rujukan beberapa rumah sakit di Cianjur dan alhamdulillah kami mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit di Bandung membantu operasi," ujarnya, Senin (28/11/2022). 

Pascaoperasi, Yana memperkirakan pasien korban gempa tidak mungkin langsung kembali ke Cianjur. Sebab, dikhawatirkan kondisi rumah yang masih rusak akibat gempa atau sanak saudara yang belum dapat menerima. 

"Kami menyiapkan RS eks Kawaluyaan di Kota Bandung untuk menampung pasien-pasien pascaoperasi yang dilakukan di rumah sakit-rumah sakit Bandung. RS eks Kawaluyaan selain pasien, keluarga bisa ikut menemani setelah pulih di daerah asal sudah ada menampung tempat tinggal baru nanti kembali ke Cianjur," katanya. 

Persiapan RS eks Kawaluyaan digunakan untuk pasien korban gempa, ia mengatakan akan menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT). Pemkot Bandung masih menghitung kebutuhan yang diperlukan di rumah sakit tersebut. 

"BTT untuk biaya pasca penanganan RS eks Kawaluyaan, itu teman-teman lagi hitung. Ada sekitar 82 orang yang dioperasi apakah itu nambah atau berkurang kebutuhan itu minta dari dinkes," katanya. 

Ia melanjutkan, Pemkot Bandung mengajak masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana di Kota Bandung. Selain itu, Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. 

Terpisah, Kepala Basarnas Bandung Jumaril mengatakan, Basarnas masih memperpanjang pencarian korban gempa Cianjur hingga 30 November. Sebab, masih terdapat 11 orang korban yang hilang dan masih dalam proses pencarian. 

Total korban yang mengalami luka-luka sebanyak 703 orang. Korban mengungsi 73.693 orang, korban meninggal dunia 321 orang dan masih dalam pencarian sebelas orang. 

Baca juga : Lima Penyakit Dominasi Penyakit Dialami Pengungsi Korban Gempa Cianjur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement