REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri menyediakan ruang operasi untuk korban gempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejak gempa terjadi hingga saat ini, ada 31 orang korban gempa yang dioperasi di ruang operasi yang berlokasi tidak jauh dari titik gempa.
Korban gempa yang dilayani mulai dari luka ringan sampai dengan luka berat. "Alhamdulillah, saat ini sudah ada dua ruangan operasi yang disiapkan. Sebelumnya hanya ada satu ruang operasi," kata Kepala Pusdokkes Polri Irjen dr Asep Hendradiana di Cianjur, Sabtu (26/11/2022).
Ia berharap memanfaatkan ruang operasi sekaligus perawatan korban itu secara maksimal agar pasien tidak mendapat rujukan ke rumah sakit di luar wilayah Cianjur. "Kami berharap pasien tidak dirujuk ke luar Cianjur untuk berobat. Kami dekatkan rumah sakitnya ini untuk memudahkan perawatan dan memudahkan keluarga untuk berkunjung," ujarnya.
Pusdokkes Polri juga menerjunkan 247 personel tenaga medis terdiri atas tim dokter spesialis, dokter umum, perawat mahir, dan tenaga kesehatan lainnya. Menurut dia, Pusdokkes Polri mendapat dukungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan berbagai pemangku kepentingan terkait lainnya untuk membantu para korban gempa Cianjur.
"Jadi, atas instruksi Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, kami telah menerjunkan 247 personel dokter. Kami juga mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk dari IDI," ujarnya.
Asep juga menegaskan bahwa seluruh obat-obatan dan biaya perawatan terhadap warga korban gempa Cianjur tidak ada pungutan biaya atau gratis. "100 persen gratis, tidak ada yang dikenai biaya apa pun. Ini bentuk dukungan pemerintah dan Polri terhadap korban gempa Cianjur," kata Asep.