Jumat 25 Nov 2022 16:20 WIB

Ibas Sebut Guru Faktor tak Terpisahkan Sambut Kemajuan Zaman

Demi tingkatkan kualitas SDM Indonesia, guru harus perkuat kinerja 'asah, asih, asuh'

Ketua Fraksi Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Foto: mpr
Ketua Fraksi Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia setiap 25 November memperingati Hari Guru Nasional. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menilai, guru adalah seseorang yang 'digugu dan ditiru' pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Dia mengutip pendapat Presiden ke-2 AS John Adams, yaitu guru adalah pencipta manusia. Dia adalah dasar dari semua pendidikan, dan dengan demikian seluruh peradaban umat manusia, sekarang dan masa depan. Menurut Ibas, tidak ada rekonstruksi bangsa yang mungkin tanpa kerja sama aktif dari guru.

"Dalam filosofi bahasa Jawa, 'guru diartikan sebagai digugu lan ditiru. Artinya seorang guru harus bisa dipercaya dan ditiru oleh muridnya," ujar Ibas dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Menurut Ibas, pada masa lalu, guru berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara dan RA Kartini merupakan dua contoh dari para guru yang telah berjuang keras demi kepentingan bangsa Indonesia. Mereka telah menanamkan fondasi yang menjadi prinsip dan filosofi pendidikan nasional.

"Pada masa sekarang ini, peranan guru dalam pembangunan kesejahteraan sangatlah penting. Sungguh, di tengah masa ketidakpastian ini guru merupakan faktor yang tak dapat terpisahkan demi menyambut kemajuan dan perkembangan zaman," kata wakil ketua Banggar tersebut.

Ibas menyampaikan, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk usia kerja lebih banyak dibanding usia nonkerja. Hal tu tentu memberikan plus berupa tingginya jumlah tenaga kerja, namun juga membawa minus berupa masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Demi meningkatkan kualitas SDM Indonesia, tentu guru harus memperkuat kinerja 'asah, asih, asuh' mereka. Sebagai perwujudan dari harapan akan masa depan yang lebih baik dan Penyempurnaan akan kualitas manusia Indonesia, guru harus siap untuk ditiru, namun juga harus berbenah diri untuk menjadi lebih baik," kata Ibas.

Bagi Ibas, berbagai perilaku guru juga akan menjadi teladan bagi muridnya. "Sebagai contoh bagi muridnya, seorang guru harus selalu tepat waktu, sabar, suka bekerja sama dan ramah. Dengan demikian, sifat ini akan diserap oleh siswanya sehingga sifat baik ini tertanam dalam jiwa SDM Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement