Kamis 24 Nov 2022 19:12 WIB

Hingga Nataru, Dispar Yogya Prediksi Jumlah Wisatawan Capai 7 Juta

Terlebih bila tidak ada pembatasan ketat mengingat Provinsi DIY masuk PPKM level 1.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Wisatawan menaiki becak di Alun-alun Kidul, Yogyakarta, Rabu, (19/10/2022). Data dari Pemerintah Kota Yogyakarta menyebutkan berdasarkan survei jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mencapai 5,1 juta orang dan sudah melampaui target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta pada tahun 2022 yakni sekitar 2 juta orang.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyasyah
Wisatawan menaiki becak di Alun-alun Kidul, Yogyakarta, Rabu, (19/10/2022). Data dari Pemerintah Kota Yogyakarta menyebutkan berdasarkan survei jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mencapai 5,1 juta orang dan sudah melampaui target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta pada tahun 2022 yakni sekitar 2 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Hingga Nataru nanti, diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta secara kumulatif mencapai tujuh juta pengunjung.

Pasalnya, saat ini kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta sudah meningkat, dan diprediksi terus meningkat di Nataru nanti. Terlebih, juga tidak ada pembatasan ketat mengingat Provinsi DIY, termasuk Kota Yogyakarta berada di status PPKM level 1. "Kita berharap di akhir 2022 nanti, kita bisa membukukan jumlah kunjungan wisatawan sejumlah tujuh juta (orang) di Kota Yogyakarta," kata Wahyu.

Baca Juga

Kepala Dispar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, data per Oktober 2022 menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta sudah mencapai 5,8 juta orang. Angka tersebut jauh melebihi target kunjungan yang ditetapkan di 2022 ini sebesar dua juta orang.

Mengingat tingginya kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta, masyarakat maupun wisatawan diminta untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 dengan ketat dan disiplin. Hal ini juga melihat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini juga cukup tinggi.

"Jadi tetap melaksanakan prokes karena DIY masih ditetapkan melalui Inmendagri Nomor 47 Tahun 2022 (PPKM) level 1. Semua (aktivitas) diperbolehkan (dengan) kapasitas 100 persen, tapi harus menggunakan prokes dengan lebih ketat dan lebih disiplin," ujar Wahyu.

Pihaknya pun, kata Wahyu, juga terus menggencarkan pengawasan dan sosialisasi terkait prokes ini, terutama di kawasan-kawasan wisata. Diharapkan, dengan diprediksi meningkatnya kunjungan wisatawan pada Nataru nanti tidak menyebabkan kasus positif Covid-19 juga meningkat.

"Bagaimanapun juga, kita tetap terus mempromosikan dan menggencarkan prokes, agar pada saat kunjungan mereka datang ke Yogya tidak terjadi paparan lokal, sehingga tidak terjadi transmisi lokal," jelasnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi juga mengatakan, pihaknya menyiapkan berbagai antisipasi menghadapi libur Nataru, utamanya terkait potensi penularan Covid-19. Hal ini mengingat Kota Yogyakarta yang merupakan Kota Wisata terus dibanjiri wisatawan, terlebih tiap tahun baru.

Ia menegaskan, pelaksanaan prokes bakal diperketat, mengingat menjelang Nataru ini kasus positif terus bertambah tiap harinya. "Soal Covid-19 menjadi tugas kita bersama. Kami ingatkan kepada masyarakat yang datang untuk prokes harus selalu dijaga," kata Sumadi.

Sumadi pun menegaskan, pihaknya tidak dapat membatasi kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta. Untuk itu, prokes menjadi hal penting untuk diterapkan, terlebih saat dibanjirinya Kota Yogyakarta dengan kunjungan wisatawan. "Terhadap itu (kunjungan wisatawan) kami tidak boleh menolak, tapi bagaimana dari awal kita antisipasi,” ujar Sumadi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement