Kamis 24 Nov 2022 13:10 WIB

Jokowi Siapkan Skema Bantuan Rehabilitasi Rumah Terdampak Gempa Cianjur

Penyaluran bantuan rehabilitasi rumah ini akan diberikan melalui beberapa skema.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau para korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Foto: EPA-EFE/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau para korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,  CIANJUR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, rehabilitasi rumah-rumah warga yang roboh akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022), akan dilakukan setelah proses evakuasi selesai dan distribusi bantuan berjalan lancar. Saat ini, ia meminta agar proses evakuasi para korban menjadi prioritas utama terlebih dahulu.

“Yang paling penting setelah nanti evakuasi ini selesai, distribusi bantuan sudah bisa menjangkau ke semua lokasi, baru babak berikutnya adalah rehabilitasi untuk rumah-rumah yang roboh berat, sedang, maupun yang ringan,” kata Jokowi usai meninjau SDN Sukamaju 2 di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

Jokowi menyampaikan, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah kepada seluruh warga terdampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur. Bagi rumah yang mengalami rusak berat, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta, rumah rusak sedang mendapatkan bantuan Rp 25 juta, dan rumah rusak ringan mendapatkan bantuan Rp 10 juta.

“Yang sudah saya sampaikan hari Selasa yang lalu Rp 50 juta untuk yang rusak berat, yang sedang Rp 25 juta, yang ringan Rp 10 juta,” kata dia.

Penyaluran bantuan rehabilitasi rumah ini akan diberikan melalui beberapa skema. Di antaranya yakni pembangunan rumah warga bisa dilakukan oleh Kementerian PUPR, oleh TNI, maupun diserahkan langsung kepada masyarakat untuk mempercepat proses rehabilitasi.

“Bisa beberapa skema, ada yang nanti dibangun oleh Kementerian PU, ada juga yang dibangun dibantu oleh TNI, ada juga yang diserahkan kalau memang itu bisa mempercepat. Kita tidak terpaku pada satu skema,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement