Rabu 23 Nov 2022 19:59 WIB

Survei: Publik Optimistis Ekonomi Lebih Baik Tahun Depan

Jokowi, Airlangga, Sri Mulyani dinilai sebagai tokoh yang berjasa.

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby (kanan) bersama Moderator Farhan Dailamy (kiri) menyampaikan rilis hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkini bertajuk Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Jakarta, Rabu (23/11/2022). Hasil survei tersebut menyimpulkan Efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar hal ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby (kanan) bersama Moderator Farhan Dailamy (kiri) menyampaikan rilis hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkini bertajuk Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Jakarta, Rabu (23/11/2022). Hasil survei tersebut menyimpulkan Efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar hal ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menemukan bahwa publik optimistis menghadapi ekonomi tahun depan. Padahal di dunia luar muncul resesi tahun depan.

Dalam siaran persenya, Pendiri LSI, Denny JA mengatakan dalam survei ini publik optimistis ekonomi tahun depan lebih baik. Mayoritas responden mengatakan ekonomi tahun depan lebih baik di banding sekarang (60,3 persen). Tidak ada perubahan (16,8 persen), Lebih buruk (7,9 persen), dan tidak jawab (15 persen).

Responden juga optimistis ekonomi nasional akan lebih baik (51 persen). Tidak ada perubahan (19 persen), lebih buruk (14,3 persen), dan tidak jawab (15,7 peren).

Adapun mengenai orang yang paling bertanggung jawab atau berjasa atas daya tahan ekonomi Indonesia, publik mengatakan Jokowi paling berjasa (30,4 persen). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (22,7 persen), Menkeu Sri Mulyani (21,6 persen), dan tokoh lain kurang dari 10 persen.

Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9%. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement