REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, guna memastikan para korban gempa bisa kembali pulih.
Dia pun meminta kepada petugas RSUD Cianjur untuk fokus kepada korban yang mengalami luka berat. Jangan sampai, kata dia, korban yang mengalami luka berat berujung menjadi korban meninggal dunia.
"Dan orang yang sakitnya ringan cepat sembuh, konsentrasinya ke sana," kata Budi.
Menurutnya, pasien-pasien yang tidak bisa tertangani di RSUD Cianjur sudah dirujuk ke rumah sakit di daerah lainnya, seperti di Bandung, Sukabumi, dan Bogor.
Di samping itu, ia juga meninjau fasilitas medis guna memastikan penanganan pasien berjalan maksimal di RSUD Cianjur. Namun, menurutnya, kini yang dibutuhkan di RSUD Cianjur adalah dokter bedah dan ortopedi.
"Tapi kan dokter ortopedi dan bedah ini sudah datangdari RS Hasanuddin dan RSHS Bandung," kata dia.
Sejauh ini kondisi RSUD Cianjur sudah lebih sepi dibandingkan hari Senin (21/11/2022) malam pasca gempa yang terjadi. Namun, sejumlah pasien yang ada masih ditangani di tenda-tenda di luar bangunan RSUD Cianjur.
Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa di Cianjur menimbulkan sebanyak 268 korban jiwa. Dari jumlah tersebut 122 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Selain itu, ada sebanyak 151 orang yang masih dalam pencarian karena dinyatakan hilang. Kemudian ada sebanyak 1.083 orang mengalami luka-luka dan 58.362 orang dalam pengungsian.