Rabu 23 Nov 2022 14:31 WIB

Indonesia Berdaulat Atas Pangan dan Energi

Negara harus memastikan semua penduduk Indonesia mendapatkan bahan pangan dan energi

Petani (ilustrasi)
Foto:

Oleh : Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan; Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia

Mandiri Energi

Kebutuhan energi primer Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Minyak bumi masih menjadi energi dominan yang digunakan di Indonesia, sehingga tidak dapat dihindari terjadinya krisis energi yang disebabkan ketimpangan produksi dan konsumsi nasional.

Di Asia tenggara, Indonesia merupakan negara produsen bahan baku biomassa terbesar. Namun demikian, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan BBN bioetanol dari tetes tebu dan generasi dua dari sisa ampas tebu, sisa jerami padi, kelaras jagung, janjang sawit kosong dan lainnya. Jikalau kita mampu  mengolahnya  dengan baik, akan sangat mengurangi beban impor BBM.

Usaha menghasilkan BBN Bioetanol berupa alkohol juga dapat dihasilkan dari produk samping dan limbah yang disebut biomassa, yang antara lain datang dari limbah padi, jagung, singkong dan limbah kayu. Selain biomassa, kita juga mempunyai sumber daya genetik yang besar dari tanaman potensial penghasil nira sebagai bahan baku bioetanol, seperti nipah (Nypa fruticans wurmb), aren (Arenga pinnata), lontar/siwalan (Borassus flabellifer L.), kelapa (Cocos nucifera L.).

Sementara itu sumber daya genetik tanaman potensial penghasil bahan baku biodiesel atau bio-oil di Indonesia juga sangat berlimpah. Komoditas pertanian seperti kelapa sawit (Elais guinensiss Jacq.), jarak pagar (Jatropha curcas), jarak kepyar (Ricinus communis L.), kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) airy shaw), dan nyamplung (Calophyllum inophyllum) sangat potensial dikembangkan. Bahkan Indonesia merupakan penghasil minyak nabati terbesar di dunia sebagai bahan baku biodisel.

Sumber daya genetik tanaman yang disampaikan di atas sangat besar potensinya untuk dijadikan alternatif dan substistusi memenuhi kebutuhan energi masa depan. Sebab semua itu menghasilkan minyak nabati dengan rendemen tinggi, melimpah dan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku utama bioetanol, biodiesel, dan bio-oil.

Jadi, kita perlu terus berupaya untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan dan energi. Dukungan dan kemauan kuat semua pihak, baik pemerintah, swasta, lembaga penelitian, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjadikan kita negara yang berdaulat pangan dan energi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement