Senin 21 Nov 2022 18:17 WIB

Gempa Cianjur-Sukabumi, Akibat Pergerakan Sesar Aktif Cimandiri

Bupati Cianjur pada Senin sore menyebut 56 meninggal akibat gempa magnitudo 5,6.

 Pekerja memeriksa toko yang rusak akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. Gempa bumi yang mengguncang pulau utama Indonesia di Jawa pada hari Senin merusak puluhan bangunan dan membuat warga mengungsi ke jalan-jalan ibu kota demi keselamatan.
Foto:

Bupati Cianjur, Herman Suherman pada Senin sore menyebut 56 orang warga Kabupaten Cianjur dilaporkan meninggal dunia akibat gempa dengan magnitudo 5,6. Selain itu ada sebanyak 700 orang lebih warga yang mengalami luka-luka.

"Data sementara ada sebanyak 56 orang yang meninggal dunia," ujar Herman kepada wartawan di RSUD Cianjur, Senin sore.

Para warga korban bencana sebagian besar dibawa ke RSUD Cianjur. Hingga Senin sore mobil ambulans hilir mudik membawa korban gempa ke rumah sakit.

Dari pantauan, jumlah warga yang menjadi korban gempa tidak tertampung di dalam ruang perawatan. Sehingga terpaksa dirawat di halaman rumah sakit.

Herman mengatakan, petugas medis dikerahkan untuk menangani para korban. Upaya ini dibantu oleh aparat TNI, Polri, dan para relawan.

Herman mengatakan, ada sejumlah lokasi yang terisolir akibat dampak gempa. Di mana lokasi itu juga terkena longsor.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengonfirmasi adanya jalan yang tertutup di Cugenang. Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengungkapkan jalan tersebut saat ini tidak bisa digunakan. 

“Sementara tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur, tetapi putus karena tertutup pohon yang tumbang dan longsoran tanah,” kata Endra, Senin. 

Dia menjelaskan, saat ini Kementerian PUPR tengah mengupayakan untuk menyiagakan personel. Begitu juga dengan alat berat yang dikerahkan di wilayah Cugenang, Kabupaten Cianjur tersebut untuk mengantisipasi gempa dan longsoran susulan. 

 “Kita sedang mobilisasi personel dan alat berat dari lokasi terdekat sekitar 10 kilometer untuk pembersihan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari  longsoran tebing,” jelas Endra. 

Endra menuturkan, hal tersebut dilakukan agar lalu lintas pada jalan nasional dari Puncak-Cipanas-Cianjur kembali normal. Sebab menurutnya saat ini Kementerian PUPR baru menerima laporan dari Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak. 

 

In Picture: Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur

photo
Longsor menutup sebuah ruas jalan pascagempa di Kabupaten Cianjur. - (dok. istimewa)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement